Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pita Suara Evi Masamba Pernah Lumpuh, Cek 6 Faktor Penyebabnya

Akibat pita suaranya lumpuh, Evi Masamba sempat gagal masuk babak 5 besar sebuah kompetisi menyanyi. Apa faktor penyebab kelumpuhan pita suara itu?

25 Oktober 2018 | 18.30 WIB

Evi Masamba. Instagram
Perbesar
Evi Masamba. Instagram

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Evi Masamba pernah mengalami sakit serius terkait suaranya pada 2016 lalu, yakni kelumpuhan pita suara. Bahkan akibat sakitnya itu, Evi Masamba sampai gagal masuk babak 5 besar sebuah kompetisi menyanyi.

Baca juga: Kenang Masa Kecil, Ini Alasan Evi Masamba Menikah di Rumah Nenek

“Aku pergi ke dokter dan dokter bilang kondisi pita suaraku sudah akut. Dokter meminta untuk jangan menyanyi sementara waktu. Paling tidak satu sampai dengan dua bulan. Katanya jangan sampai suaraku hilang selamanya,” kata Evi Masamba seperti diberitakan Tabloid Bintang pada 24 Januari 2016.

Menurut Evi, penyebabnya adalah kecapekan dan ia sering memaksakan untuk meraih nada-nada tinggi dengan sempurna saat menyanyi.

Pita suara ternyata mempunyai batas kemampuan maksimal. Apabila bekerja di luar batasnya, pita suara perlahan akan mengalami kerusakan.

Masalah pita suara diawali luka pada jaringan lunak pita suara sehingga menyebabkan pendarahan dan luka. Jika terus dipaksa digunakan, lama-lama penyanyi akan kehilangan suaranya.

Menurut Mayoclinic, kelumpuhan pita suara terjadi ketika impuls saraf ke kotak suara (laring) terganggu. Hal ini menyebabkan kelumpuhan otot-otot tali pusat.

Kelumpuhan pita suara dapat mempengaruhi kemampuan untuk berbicara dan bahkan bernapas. Itu karena pita suara Anda melakukan lebih dari sekadar menghasilkan suara. Pita suara juga melindungi saluran napas dengan mencegah makanan, minuman, dan bahkan air liur memasuki tenggorokan (trakea) yang dapat menyebabkan Anda tersedak.

Tanda dan gejala kelumpuhan pita suara di antaranya suara serak; napas berisik; kehilangan pitch vokal; tersedak atau batuk saat menelan makanan, minuman, atau air liur; merasa sering bernafas saat berbicara; ketidakmampuan berbicara dengan suara lantang; batuk tertahan dan sering berdehem untuk membersihkan tenggorokan.

Jika Anda mengalami suara serak yang tidak dapat dijelaskan dan terus-menerus selama lebih dari dua minggu, atau jika Anda melihat adanya perubahan atau ketidaknyamanan suara yang tidak dapat dijelaskan, segera berkonsultasi dengan dokter.

Selanjutnya, cek 6 faktor yang bisa jadi penyebab kelumpuhan pita suara


Berikut ini adalah hal-hal yang umumnya menjadi penyebab kelumpuhan pita suara:
1. Cedera pada pita suara selama operasi.
Operasi di atau dekat leher atau dada bagian atas dapat menyebabkan kerusakan pada saraf yang melayani kotak suara. Pembedahan yang membawa risiko kerusakan termasuk operasi kelenjar tiroid atau paratiroid, esofagus, leher dan dada.

2. Cedera di leher atau dada.
Cedera di leher atau dada dapat melukai saraf yang melayani pita suara.

3. Stroke.
Stroke mengganggu aliran darah di otak dan dapat merusak bagian otak yang mengirim pesan ke kotak suara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

4. Tumor.
Tumor, baik kanker maupun non-kanker, dapat tumbuh di dalam atau di sekitar otot, tulang rawan, atau saraf yang mengendalikan fungsi kotak suara dan dapat menyebabkan kelumpuhan pita suara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

5. Infeksi.
Beberapa infeksi, seperti penyakit Lyme, virus Epstein-Barr, dan herpes, dapat menyebabkan peradangan dan langsung merusak saraf di laring.

6. Kondisi neurologis.
Jika Anda memiliki kondisi neurologis tertentu, seperti multiple sclerosis atau penyakit Parkinson, Anda mungkin mengalami kelumpuhan pita suara.

Baca juga: Evi Masamba Menikah dengan Adat Bugis, Bikin Kagum Netizen

TABLOIDBINTANG | MAYOCLINIC | MEDICALNEWSTODAY

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus