Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pola Makan Sehat yang Dianjurkan Ahli Gizi

Enam tanda berikut berarti kebiasaan makan sudah tidak sehat dan Anda perlu mengubahnya menjadi pola makan sehat yang baik buat tubuh.

19 Maret 2022 | 19.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi makanan sehat. (Canva)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mungkin Anda secara tidak sengaja membuat keputusan yang buruk dalam proses pola makan. Ada beberapa tanda yang dapat diwaspadai karena pola makan tidak sehat. Dengan memperhatikan tanda-tanda peringatan ini, Anda dapat menciptakan kesadaran tentang kebiasaan yang perlu diubah untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anda tidak perlu membatasi makanan yang disukai untuk tetap sehat. Namun, Anda harus memperhatikan sinyal berikut bahwa ini saatnya untuk melakukan perubahan. Berikut enam tanda kebiasaan makan sudah tidak sehat, seperti dilansir dari Eat This.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Memiliki kesehatan mulut yang buruk
Kesehatan mulut sebenarnya dapat memberikan wawasan tentang kualitas diet. Menurut Cheryl Mussatto, penulis buku The Nourished Brain, gusi berdarah dan gigi berlubang bukan hanya karena kurangnya menggunakan benang gigi dan menyikat gigi tetapi juga bisa menjadi tanda kebiasaan makan tidak baik.

“Gusi bengkak atau berdarah berhubungan dengan tidak cukup makan makanan kaya vitamin C, seperti jeruk, tomat, dan sayuran hijau,” jelas Mussatto. “Dan terlalu banyak minuman atau makanan manis sering dikaitkan dengan gigi berlubang dan peradangan.”

Selalu lapar sebelum tidur
Normal untuk sesekali membutuhkan sedikit camilan beberapa jam setelah makan malam. Namun, jika terus-menerus merasa lapar di malam hari, bahkan setelah makan malam yang seimbang, berarti Anda tidak mengonsumsi cukup kalori atau memenuhi kebutuhan zat gizi makro tertentu.

“Banyak karbohidrat olahan dan sedikit protein adalah penyebab rasa lapar di kemudian hari karena komponen ini membantu tetap merasa kenyang,” kata Kitty Broihier, pemilik konsultasi NutriComm dan pencipta Lab Kebiasaan Makan. “Makan makanan yang cukup sepanjang hari, termasuk protein dan serat yang cukup, akan menjaga ngemil malam tetap terkendali. Jika mendapati diri secara rutin ngemil 1-2 jam setelah makan malam, perhatikan pola asupan makanan Anda.”

Sering sembelit
“Meskipun banyak alasan atau penyebab sembelit, kebanyakan orang tidak mendapatkan cukup serat dalam makanan, yang dapat menyebabkan masalah ini atau memperburuknya. Serat ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian," kata ahli gizi Christina Iaboni.

Jika merasa tidak mendapatkan cukup serat, Iaboni menyarankan untuk menambahkan lebih banyak makanan kaya serat ke dalam pola makan secara perlahan dan bertahap untuk mengurangi risiko efek samping yang tidak menyenangkan, seperti gas dan kembung. Anda bisa mulai dengan menambahkan beberapa biji-bijian utuh, sereal untuk yogurt di pagi hari, atau sayuran di samping saat makan siang.

Sering lelah
Apakah Anda merasa sangat lesu hampir setiap hari, kesulitan mengumpulkan energi untuk berolahraga atau bahkan hanya menyelesaikan tugas dasar sehari-hari, seperti menjalankan tugas? Para ahli mengatakan ada kemungkinan Anda memiliki gula darah rendah. Untuk mencegah hal ini, Iaboni menyarankan mencoba makan sesuatu setiap 3-4 jam dan pastikan untuk memasukkan kombinasi protein serta karbohidrat di setiap camilan atau makanan. Beberapa contoh kombinasi ini termasuk apel dengan almond, wortel dengan hummus, roti gandum dengan telur, atau biskuit gandum dengan selai kacang.

“Jika hal tidak membantu maka Anda harus ke dokter,” ucap Iaboni. Mereka mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan darah untuk mengetahui apakah Anda kekurangan nutrisi atau masalah medis lain yang menyebabkan kelelahan.

Tidak bisa berkonsentrasi
Jika kesulitan untuk fokus di tempat kerja atau bahkan hanya dalam percakapan sosial, Mussatto mengatakan pola makan mungkin yang harus disalahkan. “Mungkin otak membutuhkan dorongan asam lemak Omega-3,” tegasnya. “Omega-3 sangat penting untuk fungsi dan perkembangan otak normal.”

Kenari, biji rami, atau biji chia mungkin mengandung asam lemak tersebut. Tetapi Mussatto mengatakan sumber terbaik Omega-3 adalah ikan berlemak air dingin seperti salmon, tuna, atau mackerel.

Sering sakit
Jika sering pilek dan infeksi virus lain, maka pilihan nutrisi yang buruk, yang dapat membahayakan fungsi sistem kekebalan tubuh, mungkin menjadi penyebab. Mussato sangat merekomendasikan untuk menghilangkan sebanyak mungkin makanan olahan dari pola makan dan menambahkan lebih banyak buah segar, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, dan daging tanpa lemak.

“Makanan ini sarat dengan vitamin A, C, E, seng, selenium, zat besi, dan asam folat, yang semuanya baik untuk meningkatkan kekebalan dan merangsang pembentukan antibodi,” ujar Mussatto.

Anda mengalami salah satu tanda di atas? Memang benar tanda-tanda tersebut tidak selalu merupakan indikator dari pola makan yang buruk. Oleh karena itu, para ahli sangat menyarankan untuk menemui dokter atau ahli diet terdaftar untuk mengubah kebiasaan makan jadi lebih baik. Hidup dan makan sehat bisa jadi menantang. Di sini peran ahli diet dapat membantu dan mendampingi Anda menuju pola makan sehat dan sesuai dengan kebutuhan tubuh.

“Tidak ada rencana diet satu ukuran untuk semua. Dengan mengidentifikasi strategi makan sehat ideal yang paling bermanfaat bagi individu, mereka dapat menawarkan saran untuk membuat penyesuaian bertahap pada diet mereka dari waktu ke waktu,” kata Mussatto.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus