Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pulmonolog dan kedokteran respirasi di Rumah Sakit Universitas Indonesia Depok, Irandi Putra Pratomo, menjelaskan berkumur dengan air bersih setelah berkerumun dari luar bisa membantu melindungi diri dari penularan virus Human Metapneumovirus atau HMPV.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya pikir ada manfaatnya, yaitu berkumur setelah kita dari luar, berkumur yang di mulut maupun yang di tenggorokan, atau bahasa Inggrisnya gargling,” kata Irandi dalam diskusi daring tentang virus HMPV, Selasa, 14 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Irandi mengatakan berkumur tidak perlu menggunakan cairan antiseptik atau dengan kandungan betadine namun cukup dengan air bersih. Untuk manfaat yang lebih, ia mengatakan bisa menambahkan garam sebagai antiseptik alami yang mudah didapat.
Menurutnya, penanganan virus HMPV yang saat ini menjadi sorotan tak terlalu jauh berbeda dengan yang pernah dijalani saat pandemi COVID-19 pada 2020-2022. Memakai masker, mencuci tangan, dan beristirahat di rumah ketika sedang sakit merupakan langkah pencegahan penularan virus ini.
“Jangan sampai kita kembali ke masa ketika alat pelindung diri seperti masker yang demikian langka, harganya juga tidak masuk akal. Kemudian juga hand sanitizer sampai tidak ada di pasaran. Yang paling mungkin kita lakukan menjaga kebersihan, simpel ya cuci tangan,” jelas Irandi.
Jangan panik tapi tetap waspada
Ia menegaskan masyarakat Indonesia tidak perlu terlalu panik namun tetap waspada menjaga kesehatan diri. Selain itu juga belum ada peringatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) maupun badan kesehatan lain tentang aturan seperti karantina seperti saat COVID-19 sehingga penanganan masih bisa dilakukan dalam tahap wajar.
Meski peringatan kesehatan dari WHO belum diberlakukan, Irandi mengingatkan kelompok rentan seperti anak di bawah 10 tahun atau di bawah 5 tahun serta lansia dengan komorbid perlu dijaga dari penularan virus HMPV. Ia mengatakan sistem imun tubuh pada anak masih belum matang untuk memerangi virus sedangkan pada lansia kondisi imunitas sudah jauh menurun karena bertambahnya usia. Terlebih jika ada penyakit penyerta seperti diabetes, jantung, atau riwayat transplantasi.
“Lansia juga ada penyakit yang lain-lain selama hidupnya, seperti yang sudah tercatat ada hubungannya dengan gejala HMPV ini. Misalnya gagal jantung atau ada penyakit paru obstruktif kronis seperti PPOK, kemudian yang ada riwayat transplantasi atau cangkok,” paparnya.
Irandi juga menyarankan untuk meningkatkan imunitas, masyarakat diharapkan bisa menjaga lingkungan yang bersih dan makan makanan sehat bergizi seimbang serta cukup tidur.