Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pola Tidur Terbalik Bikin Kekurangan Nutrisi? Ini Kata Ahli

Orang dengan pola tidur terbalik umumnya mengkonsumsi lebih banyak minuman energi, gula, dan lemak.

7 Januari 2019 | 05.30 WIB

ilustrasi tidur (pixabay.com)
material-symbols:fullscreenPerbesar
ilustrasi tidur (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang punya kebiasaan yang unik: tidur di siang hari dan terjaga di malam hari. Pola tidur mereka terbalik, baru bangun ketika orang lain mulai bersiap tidur. Sebuah penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan di Advances in Nutrition menyimpulkan, orang-orang yang senang begadang biasanya kekurangan nutrisi. Bagaimana bisa?

Baca juga: Sering Heboh Saat Tidur? Waspada, Ada Penyakit Mengintai

Ini karena ketika para “burung hantu” ini terbangun, sebagian besar toko bahan makanan sudah tutup. Juga restoran. Yang tersisa adalah restoran cepat saji yang kebanyakan menawarkan makanan tinggi gula, garam, dan lemak. Atau, mereka memilih makan makanan instan. Kekurangan pilihan nutrisi tersebut dapat memiliki efek kesehatan jangka panjang.

Para peneliti yang terlibat berfokus pada chronotype atau pilihan jam tidur seseorang. Para peneliti memeriksa kebiasaan kesehatan orang di siang dan malam hari. Hasilnya, orang-orang yang pola tidurnya terbalik umumnya makan lebih sedikit buah dan sayuran dan mengkonsumsi lebih banyak minuman energi, alkohol, gula, dan minuman berkafein, serta asupan makanan tinggi lemak. Mereka juga lebih cenderung mengubah waktu makan dan melewatkan waktu-waktu  makan, yang paling sering adalah sarapan. 

Samantha Morrison, ahli kesehatan dan kebugaran untuk Glacier Wellness, mengatakan bahwa makan makanan berlemak dan manis di malam hari membutuhkan periode pencernaan yang lama. Ini menyebabkan kenaikan berat badan dalam waktu cepat, gangguan pencernaan, dan bahkan meningkatkan kemungkinan terkena stroke. 

"Salah satu konsekuensi menjadi ‘burung hantu’ pada kesehatan seseorang adalah kesulitan mempertahankan kebiasaan makan yang sehat," katanya kepada Healthline.

Hasil penelitian ini memang tidak serta merta menunjukkan hubungan sebab akibat antara pola tidur dengan pola makan. Banyak faktor lain yang mempengaruhi. Tapi, tidak ada salahnya segera mengubah kebiasaan, tidur malam cukup dan makan makanan bergizi.

Baca juga: Pakar Ingatkan Pentingnya Memperhatikan Gaya Hidup dan Nutrisi

HEALTHLINE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus