Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perancang busana Muslim lokal Ayu Dyah Andari mengungkapkan tren baju Lebaran 2025 cenderung mengarah pada gaya ala old money. Menurut dia, saat ini masyarakat cenderung dalam memilih busana ke arah lebih konservatif dibandingkan menunjukkan sisi ekspresif yang berlebihan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Banjir Pesanan Menjelang Lebaran
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tren baju Lebaran 2025 ini kalau aku lihat orang-orang makin ke arah simpel, elegan, old money style. Sisi ekspresif orang mungkin agak diredam. Aku lihat orang-orang sekarang makin ke arah itu ya, makin ke konservatif karena makin terlihat lebih mahal," kata Ayu saat ditemui di Jakarta, Kamis 20 Februari 2025.
Dia menjelaskan gaya ini menekankan kesan elegan tanpa harus mencolok, dengan menggunakan warna-warna aman seperti coklat, putih, biru, dengan sentuhan maroon. "Warna-warna tenang yang tidak mau menunjukkan 'hello aku disini'. Old money style itu orang yang tidak mau muncul di tengah-tengah orang banyak dan berteriak, dia maunya di notice secara elegan," ujarnya.
Dalam pemilihan busana, setelan dengan atas dan bawahan lebih digemari oleh generasi muda, sementara orang tua lebih memilih setelan dress. "Kalau anak-anak muda pasti atasan dan bawahan. Karena aku udah ngadepin beberapa customer, kebanyakan anak-anak muda maunya celana, tapi ibunya ya dress," ucapnya.
Lebih lanjut, dia menambahkan model hijab pasmina sampai saat ini masih banyak disukai para perempuan. "Yang pasti pashmina masih orang suka ya. Cuma sekarang sih orang makin suka pashmina, aku lihat dari permintaan di butik sendiri orang-orang yang awalnya menggunakan hijab paris sekarang mulai yang minta keluarin pashmina," katanya.
Pilihan Editor: Inspirasi Gaya di Hari Raya Lebaran
Foto 
