Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

Punya hewan peliharaan memang menghibur. Tapi awas, mereka juga bisa menularkan penyakit kepada pemiliknya.

8 Februari 2021 | 15.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi adopsi anjing dan kucing. Salemcountyhumanesociety.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki hewan peliharaan di rumah sering membuat kita tersenyum karena polah lucunya, baik kucing, anjing, ikan, burung, kera, atau yang lain. Kita sering dibuat senang melihat gaya ikan yang berenang, kucing sibuk dengan mainannya, dan anjing yang selalu mengikuti ke manapun kita berjalan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Memiliki binatang peliharaan memang menyenangkan. Tapi, mereka pun bisa membawa penyakit. Berikut tujuh penyakit menular pada hewan yang juga bisa menjangkiti orang di sekitar, seperti dilansir Foxnews.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salmonella
Biasanya kita hanya berpikir salmonella disebabkan oleh makan daging atau ikan yang tidak dimasak. Padahal, penyakit ini juga bisa didapat dari hewan peliharaan. Salmonella adalah tipe bakteri yang hidup di saluran pencernaan. Hewan yang di dalam tubuhnya bersarang bakteri ini mungkin terlihat sehat dari luar.

Hewan-hewan ini akan mengeluarkan bakteri melalui kotoran dan kemudian mengenai bagian tubuh lain, seperti bulu. Bila kita tak mencuci tangan setelah menyentuh mereka, bakteri pun akan berpindah ke tubuh kita. Untuk mengurangi risiko, selalu mencuci tangan sehabis menyentuh hewan peliharaan, terutama bila menyentuh kotorannya.

Ringworm
Sejenis penyakit kulit akibat jamur yang juga disebut dermatofitosis atau sejenis kurap. Selain dari binatang, kita juga bisa mendapatkan penyakit ini dari kolam renang atau ruang ganti umum. Bila melihat ada kulit kemerahan pada hewan peliharaan yang selalu merasa gatal dan menggaruk tubuhnya, hati-hati binatang tersebut terserang ringworm. Untungnya penyakit ini bisa diatasi dengan obat oles.

Penyakit cakar kucing
Diperkirakan sekitar 40 persen kucing membawa penyakit akibat bakteri ini, yang bisa menular ke manusia lewat gigitan, cakaran, atau jilatan dari hewan tersebut pada kulit yang terluka. Akibatnya, luka tersebut membengkak dan merah. Gejala lainnya seperti flu, dan bisa lebih serius.

Penyakit Lyme
Penyakit Lyme juga bisa diakibatkan oleh kutu yang ada di tubuh binatang peliharaan. Kutu itu terbawa hewan setelah bermain di luar rumah dan kemudian bersarang di bulunya. Tak ada gejala khusus dari penyakit Lyme sampai kita menemukan bercak merah pada kulit, demam, atau nyeri persendian atau otot sehingga butuh pertolongan medis segera.

Cacingan
Cacingan juga bisa ditularkan oleh binatang peliharaan. Cacing tersebut hidup di saluran pencernaan sebagai parasit dan larvanya bisa ditularkan dari kotoran hewan. Biasanya cacing masuk ke tubuh manusia melalui kaki yang telanjang. Cacing masuk ke dalam kulit tanpa terdeteksi, atau bisa juga masuk ke tubuh lewat makanan yang dipegang dengan tangan yang kotor.

Toksoplasmosis
Penyakit ini ditularkan oleh hewan lewat parasit mikroskopis, terutama lewat kucing. Gejalanya seperti flu dan bisa sangat berbahaya bila wanita hamil yang tertular. Untuk mencegahnya, selalu bersihkan kotoran kucing dengan menggunakan sarung tangan. Bila sedang hamil, mintalah orang lain yang melakukannya. Cucilah tangan setiap kali habis berkebun.

Rabies
Kita tak pernah melupakan rabies bila membicarakan penyakit menular dari binatang. Virus rabies menginfeksi sistem saraf pusat pada manusia dan hewan dan akibatnya fatal. Untuk mencegahnya, pastikan hewan-hewan peliharaan mendapat vaksin rabies dan menjauhlah dari binatang-binatang liar yang berkeliaran di jalan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus