Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Rambut-rambut kdm (korban demi ...)

Model rambut kdm (korban demi moore) mewabah dengan cepat, setelah film ghost sukses. salon ke- cantikan diserbu penggemar rambut pendek ini. na- mun trend rambut sekarang ini sedang kacau.

14 September 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rambut-Rambut KDM (Korban Demi Moore) Trend rambut sekarang ini sedang kacau. Itu sebabnya, begitu Demi Moore berambut pendek dan tampak cantik dalam film Ghost, salon kecantikan diserbu wanita yang minta model itu. Wow ... my love, my darling, I've hunger for your touch. Along lonely time ... LAGU Unchained Melody dalam film Ghost ini sangat menyentuh. Beberapa penonton sampai rela menguras air mata saat Demi Moore menangisi kepergian pacarnya yang mati ditikam penjahat. Setelah film itu meledak, kini puluhan -- atau ratusan -- wanita mendatangi salon-salon kecantikan untuk memotong rambutnya hingga cepak. Mereka cukup mengatakan dengan nada guyon: model KDM -- artinya Korban Demi Moore. "Saya senang model rambut itu. Praktis, cocok buat wanita karier seperti saya. Jadi, saya tiru. Cuek saja orang mau bilang apa. Yang penting saya yakin pantas," kata Murti Soebiyoso, direktur promosi perusahaan kehumasan, ketika ditemui di salon Peter Saerang. Model rambut KDM itu mewabah dengan cepat. Di kalangan pengusaha ada Ike Nirwan Bakrie dan Dini Tjokropranolo. Di deretan artis, ada Nurul Arifin, Titiek Puspa, Betharia Sonata, Nicky Astria, dan banyak lagi. Begitu pula di dunia peragawati. Hampir semua anggota Carrie Models -- agen model milik Tri Sudwikatmono -- berambut Demi Moore. Di sekolah pengembangan pribadi John Robert Powers, kata Mien Uno, 90% pengajarnya juga berambut mini. Umumnya, penggemar rambut pendek ini memakai alasan praktis, sportif, segar, dan bebas. "Inilah model wash and wear. Begitu keramas langsung jalan. Tak perlu penataan khusus," kata Evy Soenardi, pemilik salon terkenal di Surabaya, kepada Kelik M. Nugroho dari TEMPO. Atau, kalau mau tampak elegan, kata peragawati Saraswati, tinggal diusap jelly sudah beres. Maka, tak semua sudi disebut korban mode. "Rambut saya sudah dipotong pendek jauh hari sebelum film Ghost masuk ke sini. Saya malah baru tahu bahwa rambut model ini nge-trend waktu datang ke salon," kata penyanyi Nella Regar kepada wartawan TEMPO Bambang Sujatmoko. Hal senada dikatakan Titiek Puspa dan Nurul Arifin (lihat Pokok & Tokoh). Penari dan koreografer Farida Feisol, yang mengaku dua kali menonton film Ghost di pesawat terbang, juga berambut pendek. "Saya capek rambut panjang. Repot ngurusnya," alasannya dan membantah kalau disebut ia hanya sekadar meniru. Walaupun begitu, teman-temannya meledek, "Demi Moore nih ye?" Salon-salon kecantikan memang kebanjiran rezeki setelah sukses komersial film Ghost. "Sehari, paling tidak, sepuluh dari 50 konsumen minta digunting model Demi Moore," kata Atoy, pemilik salon kondang di Bandung, kepada Ahmad Taufik dari TEMPO. Begitu pula di kota-kota besar lainnya. Padahal, kata Mien Uno, tak semua wanita cocok dengan model seperti itu. "Kalau wajahnya ke-Indo-an, sih, tak soal," katanya. Maksudnya, ia mestilah punya tulang pipi menonjol, berhidung bangir, lehernya jenjang. Bukan yang kepalanya peyang apalagi pipinya tembem. Meski demam rambut cepak merebak, ahli rambut Hangky Tandaju menolak jika dikatakan model itu sebagai trend. Trend rambut sekarang ini, katanya, sedang kacau. Ada yang panjang, ada yang pendek. "Ini karena pengaruh kejiwaan. Orang ingin lebih bebas," katanya. Demam Demi Moore itu, kata Hangky, biasa saja. Dahulu pun orang pernah tergila-gila model rambut Farah Fawcett dan Lady Di. Namun, memang, model pendek lebih abadi. Idealnya, bagi peminat model semacam itu, dahi-hidung-dagu harus proporsional. Jadi, meskipun rambutnya maskulin, penampilan tetap feminin. Tak kelihatan tomboi. Namun, kalau pun ia tak punya proporsi seperti itu, mestinya ahli rambut bisa memanipulasi dengan seribu kiat. "Barangkali modelnya dibuat tidak terlalu pendek, atau kalau dahinya pendek tak usah diponi," kata Hangky. Repotnya, kata Peter Saerang, "Ada yang ngotot minta dipotong gaya Demi Moore." Di situ susahnya seorang hairdresser, tak bisa menolak konsumen. Wanita semacam ini, kata Mien Uno, sejak berangkat dari rumah yang terbayang wajah Demi Moore. "Jelas tak mempan dikasih saran," ujar Mien. Kalau sudah mengotot begitu, penata rambut seperti Hangky merasa menyesal juga. "Keahlian saya seperti dilecehkan. Sebab, hasilnya, dia jadi seperti ghost betulan," katanya tertawa. Sri Pudyastuti R.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus