Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Rayakan Valentine di Festival Durian Klaten

Festival Durian Klaten bertepatan dengan hari kasih sayang atau valentine 14 Februari 2018.

8 Februari 2018 | 14.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Klaten - Ingin merayakan valentine dengan menikmati lezatnya durian montong tanpa khawatir kantong bolong? Bertepatan dengan hari kasih sayang pada Rabu, 14 Februari 2018, Pemerintah Kabupaten Klaten menyelenggarakan Festival Durian di Lapangan Desa Randulanang, Kecamatan Jatinom.
 
Sebanyak 800 hingga 850 durian senilai Rp 40 juta akan disuguhkan gratis dalam festival ini. "Siapa saja boleh datang. Silakan makan durian sepuasnya tanpa mengeluarkan sepeser uang. Syaratnya cuma satu, tidak boleh dibawa pulang," kata Camat Jatinom, Sip Anwar, kepada Tempo, Kamis, 8 Februari 2018.
 
 
Anwar mengatakan, festival durian ini terselenggara berkat kerja sama dengan pihak ketiga atau sponsor yang bersedia membeli durian hasil panen dari kebun warga Jatinom dengan harga sekitar Rp 50 ribu per buah. Kebetulan di Jatinom yang dikenal sebagai salah satu sentra durian di Klaten saat ini sedang panen raya.
 
Festival durian di Jatinom digelar secara sederhana, tanpa perlombaan durian dengan berbagai kategori. Di Lapangan Randulanang, panitia hanya menyediakan sejumlah kursi dan meja lengkap dengan petugas yang akan membantu pengunjung untuk membelah durian. Selanjutnya, durian tinggal disantap bersama.
 
"Kemarin ada usulan dibuat kirab gunungan durian. Tapi itu terlalu berisiko. Kalau duriannya jatuh, kena kepala, gimana," kata Anwar sambil bercanda. Meski sederhana, festival durian kali ini dapat menjadi pengobat rindu para pecinta durian di Klaten dan sekitarnya. 
 
Pada Maret 2017, festival serupa batal digelar. Sebab, kebun durian di tiga desa penghasil durian di Jatinom, yaitu Randulanang, Beteng, dan Socokangsi, gagal panen karena tingginya intensitas hujan yang menyebabkan pohon durian sulit berbunga.
 
Pada akhir November 2017, pecinta durian di Klaten kembali dibuat kecewa oleh kabar bohong alias hoax ihwal festival durian yang akan digelar di Pasar Kembang, Kecamatan Kemalang, Klaten. Kabar bohong yang dikemas dalam bentuk poster itu tersebar di media sosial.
 
Rabu lalu, warganet kembali hampir terkecoh karena beredar berita yang salah mengutip pernyataan Sip Anwar. "Kemarin ada yang memberitakan di festival durian Jatinom, pengunjung harus membayar Rp 50 ribu untuk dapat satu buah. Itu tidak benar," kata Anwar.
 
Kepala Desa Randulanang, Sumarno, menambahkan dari 935 keluarga di desanya, sekitar separuhnya menanam durian di kebun. Tiap satu keluarga rata-rata memiliki lima pohon durian berumur sekitar 20 tahun. "Tapi ada juga pohon yang usianya sampai 50 tahun, yang sekali panen bisa dapat Rp 10-15 juta," kata Sumarno. 
 
Sumarno mengatakan, panen raya durian baru tercapai kali ini setelah empat tahun mengalami paceklik hingga gagal panen. "Dalam festival besok, banyak warga kami yang akan berjualan durian di sekitar lapangan. Silakan diborong, harganya lebih terjangkau karena dipetik sendiri dari kebun," kata Sumarno.
 
DINDA LEO LISTY
 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus