Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Risiko Kanker Serviks Naik 3 Kali karena Rokok, Ini Penjelasannya

Melakukan deteksi dini dengan metode IVA atau pap smear penting agar kanker serviks bisa disembuhkan sebelum stadium lanjut.

23 Oktober 2017 | 11.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi rokok elektrik. Christopher Furlong/Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wanita perokok berisiko terkena kanker serviks tiga kali lipat dibanding yang tidak merokok. Hal itu dikatakan dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Dr dr Tofan Widya Utami Sp.OG (K).

"Perempuan yang merokok terdapat radikal bebas pada tubuhnya, memiliki 2,7 atau tiga kali lipat risiko terkena kanker serviks," kata Tofan di Jakarta, Jumat, 20 Oktober 2017.

Dokter di Divisi Onkologi Ginekologi Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUPN dr Cipto Mangunkusumo itu menjelaskan, faktor risiko lain dari kanker serviks ialah memiliki perilaku seksual yang sering bergonta-ganti pasangan atau memiliki pasangan yang melakukan kegiatan seksual lebih dari satu pasangan.

Baca juga:
Digigit Anjing Hati-hati Infeksi, Belajar dari Kasus Super Junior
Putus Cinta? Begini Move On ala Brad Pitt

Tofan mengungkapkan penelitian yang menyebutkan perempuan yang memiliki lebih dari lima pasangan seksual 12 kali lipat kemungkinan virus penyebab kanker serviks (Human Papiloma Virus, HPV) menetap pada leher rahim dan bisa menimbulkan kanker.

Selain itu, perempuan yang pernah melakukan hubungan seksual di bawah usia 18 tahun berisiko terkena kanker serviks.

Dia mengemukakan, 99,7 persen kasus kanker serviks disebabkan oleh virus HPV. Sedangkan virus HPV, ujar Tofan, sangat mudah berpindah dan terdapat di berbagai tempat.

Tofan menerangkan, HPV bisa berada di berbagai fasilitas umum, seperti kloset dan benda yang menjadi pegangan tangan. Virus itu bahkan bisa berpindah hanya dengan jabatan tangan. Karena itu, Tofan menekankan pentingnya biasakan mencuci tangan menggunakan sabun, seperti dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Tofan juga menggarisbawahi pentingnya melakukan deteksi dini dengan metode IVA atau pap smear, agar kanker serviks bisa disembuhkan sebelum stadium lanjut.

"Kalau hasil IVA positif, jangan takut, seharusnya bersyukur karena masih dalam status prakanker, yang 100 persen bisa sembuh," tutur Tofan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus