Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh membutuhkan cairan dalam kadar sewajarnya. Jika kekurangan atau kelebihan cairan tubuh, maka ketakseimbangan bisa berakibat gangguan kesehatan. Kelebihan cairan atau hipervolemia ringan bisa terjadi setelah mengonsumsi terlalu banyak natrium atau selama perubahan hormonal, seperti dilansir Medical News Today.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hipervolemia menjadi salah satu gejala kondisi jantung atau ginjal mengalami perubahan hormonal memiliki terlalu banyak garam dalam pola makanannya. Tubuh menyeimbangkan natrium dan air untuk menangani penyimpanan ini. Ginjal menyerap kembali atau mengeluarkan natrium dan cairan tergantung kebutuhan tubuh. Akibat kelebihan cairan yang memberi tekanan organ dan jaringan tubuh
Gangguan kesehatan tersebab kelebihan cairan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Health Grades, tanpa penanganan yang tepat gangguan ini bisa berakibat komplikasi parah banyak sistem organ dalam tubuh. Kondisi misalnya termasuk edema paru yang menghambat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Bengkak kulit dan jaringan otot atau gangguan organ lainnya.
Biasanya dokter mengobati hipervolemia menggunakan perawatan diuretik. Misalnya ginjal tidak berfungsi dengan baik, maka metode dialisis mengurangi kelebihan cairan. Ahli medis akan menyarankan diet rendah garam atau perlu membatasi jumlah cairan yang diminum setiap hari. Cara itu bermanfaat untuk mencegah hipervolemia.
Kondisi hipervolemia ringan bisa pulih secara sendirinya dalam beberapa hari. Sedangkan kondisi yang serius membutuhkan waktu pemulihan yang lama.
Gagal jantung kongestif menyebabkan kondisi tidak bisa memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Ketika kemampuan jantung memompa darah menurun, ginjal tak bisa bekerja semestinya yang berujung pada kelebihan cairan dalam tubuh.
Ginjal membantu mengatur jumlah natrium dan cairan dalam tubuh. Seseorang yang mengalami gangguan ginjal berisiko mengalami hipervolemia.
Hipervolemia bisa terjadi ketika organ hati tak bisa menyimpan maupun memproses nutrisi dan menyaring racun. Gangguan kesehatan hati cenderung menyebabkan penyimpanan cairan tubuh di bagian perut hingga melewati batasnya.