Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jakarta akan membebaskan biaya retribusi bagi warga yang sudah memilah sampah atau tergabung di dalam bank sampah yang akan diberlakukan mulai 1 Januari 2025. Psikolog klinis Kasandra Putranto pun berpendapat penerapan retribusi dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Namun, efektivitasnya sangat bergantung pada respons masyarakat terhadap kebijakan pemilahan sampah dengan adanya insentif dan sanksi,” kata Kasandra, Minggu, 24 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menumbuhkan budaya memilah sampah di Jakarta tak hanya memberlakukan retribusi sampah saja tetapi juga harus diikuti dengan beberapa pendekatan. Misalnya edukasi dan sosialisasi dengan mengadakan kampanye edukasi yang menjelaskan pentingnya pemilahan sampah dan dampaknya terhadap lingkungan.
Kegiatan ini juga bisa melibatkan sekolah-sekolah dalam program pendidikan lingkungan untuk menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan sejak dini dan menggunakan media sosial dan platform digital untuk menyebarkan informasi dan tips tentang cara memilah sampah. Tak hanya itu, Pemprov Jakarta juga bisa memberikan insentif positif dengan memberikan penghargaan bagi individu atau komunitas yang aktif memilah sampah, seperti pengurangan biaya retribusi atau hadiah lain.
“Bisa juga dengan mendorong partisipasi dalam program bank sampah dengan memberikan manfaat ekonomi bagi yang terlibat,” ujar lulusan Universitas Indonesia ini.
Petugas merapihkan tumpukan sampah hasil pilahan warga dalam program Bank Sampah di kawasan RW 02, Duren Sawit, Jakarta Timur, 14 Agustus 2024. Program bank sampah adalah sebuah sistem pengelolaan sampah yang melibatkan masyarakat dalam pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan sampah. Program ini bertujuan untuk membantu menangani pengolahan sampah di Indonesia, menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih, dan mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah. Program bank sampah ini juga diterapkan oleh PT. Pegadaian Indonesia guna ikut berperan dalam meminimalisir tumpukan sampah di Indonesia dengan program, Memilah Sampah Menabung Emas. TEMPO/Fardi Bestari
Libatkan komunitas
Cara lain yang bisa dilakukan misalnya dengan melibatkan komunitas, membangun komunitas yang peduli lingkungan untuk saling mendukung dan berbagi praktik terbaik dalam pemilahan sampah. Kemudian, adakan acara bersih-bersih lingkungan yang melibatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap lingkungan.
Apabila memberlakukan program retribusi sampah, Pemprov Jakarta bisa melakukan penegakan hukum dan kebijakan dengan memastikan kebijakan retribusi diimplementasikan secara adil dan transparan sehingga masyarakat merasa ada konsekuensi bagi yang tidak mematuhi. Lalu, kembangkan sistem pengawasan yang efektif untuk memastikan pemilahan sampah dilakukan dengan benar.
Terakhir, peningkatan kesadaran memilah sampah juga dapat ditumbuhkan melalui model percontohan dengan menciptakan model itu di beberapa wilayah yang berhasil dalam pemilahan sampah untuk menunjukkan hasil positif dan menarik perhatian masyarakat lain.
"Mengundang partisipasi sektor swasta untuk berkolaborasi dalam program pengelolaan sampah yang lebih baik juga bisa menjadi pilihan untuk menumbuhkan budaya memilah sampah,” jelas Kasandra.
Pilihan Editor: Tumbuhkan Kesadaran, Ajarkan Anak Memilah Sampah sejak Dini