Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Sebab Lansia Butuh Asupan Asam Amino Glutamat

Kandungan asam amino glutamat dalam MSG dipercaya bermanfaat meningkatkan selera makan lansia.

18 Januari 2023 | 09.28 WIB

Petugas menyiapkan makan untuk para lansia yang tinggal di rumah untuk lansia Silver Villa Koyama, di  Tokyo, 13 Maret 2018. Menteri Kesehatan Jepang mengatakan lima juta dari 35 juta orang Jepang yang berusia 65 tahun atau lebih diperkirakan tinggal di fasilitas perawatan khusus. AP
Perbesar
Petugas menyiapkan makan untuk para lansia yang tinggal di rumah untuk lansia Silver Villa Koyama, di Tokyo, 13 Maret 2018. Menteri Kesehatan Jepang mengatakan lima juta dari 35 juta orang Jepang yang berusia 65 tahun atau lebih diperkirakan tinggal di fasilitas perawatan khusus. AP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Asam amino glutamat merupakan kandungan dalam bumbu umami seperti monosodium glutamat (MSG) dan bermanfaat meningkatkan selera makan lansia. Begitu kata Dosen Departemen Gizi FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Toto Sudargo. Menurutnya, peningkatan selera makan ini membantu dalam pemenuhan asupan gizi yang baik yang berujung pada perbaikan kondisifisik dan kualitas hidup lansia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Toto menjelaskan kaitan peningkatan selera makan dan perbaikan kualitas hidup lansia terukur dari hasil analisa darah dan antropometri pada studi "Elderly Project" yang merupakan kolaborasi PT Ajinomoto Indonesia bekerjasama dengan tim peneliti dari UGM. Ketua tim peneliti "Elderly Project" ini menjelaskan lansia sering mengalami malnutrisi karena faktor usia hormon-hormon pengatur selera makan cenderung menurun. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Malnutrisi menunjukkan efek buruk yang dapat dialami pada sebagian besar lansia, yaitu keletihan dan gangguan pada otot. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian program makanan dengan kandungan tinggi protein, energi, vitamin, dan mineral tetapi rendah garam, gula, dan lemak, dapat meningkatkan status gizi pada lansia yang berujung pada peningkatan kualitas hidup.

"Penelitian Elderly Project menunjukkan setelah diberikan program pemberian makan pada lansia, terjadi penurunan yang signifikan pada kadar gula darah. Hal ini ditunjukkan dari persentase pria lansia yang memiliki nilai HbA1C pada kelompok diabetik, yaitu sebesar 52,9 persen turun menjadi 23,5 persen, serta peningkatan pada kelompok normal dengan persentase 14,7 naik menjadi 47,1 persen," paparnya.

Turunkan tekanan darah
Hasil penelitian juga menunjukkan menu rendah garam dalam program pemberian makan terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada lansia, yaitu tekanan darah sistolik (SBP) dan tekanan darah diastolik (DPB). Penelitian yang dilakukan pada Oktober 2021 hingga Januari 2022 dengan metode sampling purposif, dengan lokasi penelitian di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Unit Abiyoso dan BPSTW Budi Luhur Yogyakarta itu memberikan menu makanan dengan metode rendah garam, di mana penggunaan garam yang dapat mengurangi kadar sodium digantikan dengan produk Ajinomoto.

"Di Ajinomoto kami juga memiliki kampanye Bijak Garam. Melalui kampanye Bijak Garam yang sedang kami giatkan ini, Ajinomoto ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan namun tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi," kata Grant Senjaya, kepala bagian humas Ajinomoto.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus