Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Seberapa Sering Anda Harus Mencuci Handuk?

Meskipun hanya digunakan sehabis mandi, handuk perlu dicuci lebih sering dari yang Anda pikir. Sebab, handuk bisa menjadi sarang bakteri.

22 Februari 2019 | 20.25 WIB

Ilustrasi handuk (Pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi handuk (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Seberapa sering Anda mencuci handuk? Meskipun hanya digunakan sehabis mandi, handuk perlu dicuci lebih sering dari yang Anda pikir. Sebab, handuk bisa menjadi lahan subur bagi pertumbuhan kuman yang bisa membahayakan kesehatan kulit.

Baca: Hindari Gunakan Satu Handuk untuk Wajah dan Tubuh, Ini Alasannya

Ralitsa Prodanova, pakar kebersihan dari Fantastic Services, mengatakan bahwa handuk harus dicuci setiap tiga atau empat kali pemakaian. “Setiap kali Anda menggunakan handuk untuk menggosok tubuh, sel-sel kulit mati menempel pada bahan dan akan bertahan lama di sana,” kata dia kepada Metro.co.uk, Rabu, 20 Februari 2019.

Umumnya orang akan mencuci handuk ketika handuk mulai berbau. Menurut Ralitsa, ketika handuk mulai berbau apek, itu artinya bakteri sudah tumbuh di sana. “Dan karena sering hangat dan lembap, handuk menjadi tempat berkembang biak yang sempurna untuk kuman. Itu sebabnya Anda harus tetap mengikuti jadwal mencucinya,” ujar dia.

Tidak teratur mencuci handuk ternyata bisa menimbulkan masalah pada kulit, seperti iritasi dan jerawat. Ahli kecantikan kulit dari London Bridge Plastic Surgery dan Aesthetic Clinic, Candice Brown, mengatakan bahwa mengeringkan wajah Anda dengan handuk kotor dapat menyebabkan tumbuhnya jerawat. Efek itu sama dengan ketika Anda tidak mengganti sarung bantal secara teratur.

Ketika mengeringkan wajah, Anda meninggalkan minyak, kotoran dan sisa-sisa make-up di handuk. Itu sebabnya handuk penuh dengan bakteri. Dan di hari lain, Anda akan menggunakan handuk itu kembali untuk mengelap wajah. Itu sama saja memindahkan bakteri.

“Dan jika Anda memiliki kulit yang benar-benar kering, atau eksim, jerawat cenderung mudah kambuh,” kata dia.

Tapi, Emily Martin, asisten profesor epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Michigan, mengatakan kepada Time bahwa sebagian besar bakteri di handuk tidak terlalu berbahaya, karena mereka berasal dari Anda.

Sebuah penelitian yang dilakukan Charles Gerba, seorang ahli mikrobiologi di University of Arizona, menemukan bahwa hampir 90 persen handuk kamar mandi terkontaminasi bakteri coliform. Bakteri ini banyak ditemukan di kotoran manusia, menurut Time Magazine. Gerba juga menemukan bahwa 14 persen handuk kamar mandi mengandung E. coli.

Baca: Awas, Perpindahan Kuman dari Badan ke Wajah lewat Handuk

METRO.CO.UK | MEN’S HEALTH

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus