Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kita sudah tahu betapa pentingnya pembuluh darah bagi tubuh yang tanpa henti menjalankankan tugasnya mengalirkan darah dari dan ke jantung, juga memompakan darah ke paru-paru sehingga kita bisa bernapas. Pembuluh darah juga membantu memproduksi dan memperbaiki sel-sel serta mengirimkan nutrisi, oksigen, dan hormon ke seluruh tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Organ-organ penting seperti otak, ginjal, liver, jantung, dan jaringan-jaringan otot juga sangat bergantung pada sistem peredaran darah agar dapat berfungsi normal. Namun terkadang, masalah pada sistem ini dan penyakit-penyakit tertentu bisa mempengaruhi seberapa baik pembuluh darah beroperasi. Contohnya diabetes yang bisa menyebabkan penumpukan lemak sehingga menghambat aliran darah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masalah lain yang juga bisa berpengaruh adalah memar, yang mungkin terkesan tak parah tapi bisa menjadi serius jika berupa hematoma. Apa itu? Hematoma adalah darah yang merembes dari kebocoran pembuluh darah.
"Penyebabnya bisa cedera atau trauma," kata Dr. John Whyte, kepala staf medis di WebMD dan penulis Take Control of Your Heart Disease Risk, kepada USA Today.
Kenali perbedaannya
Ia menjelaskan saat darah menggenangi jaringan sekitarnya setelah kebocoran pembuluh darah, akibatnya adalah pembengkakan dan perubahan warna kulit yang menjadi tanda hematoma. Hematoma juga kadang terjadi setelah menjalani operasi.
Kondisi ini biasanya hilang sendiri dalam waktu 1-4 minggu, kadang lebih lama, tergantung lokasi dan ukuran. Terkadang, hematoma juga butuh penanganan medis, jelas Dr. Steven Maher, dokter di Mayo Clinic di Arizona.
Hematoma dan memar sekilas memang mirip tapi ada perbedaannya. Pertama dalah ukuran. Hematoma biasanya lebih lebar dari memar biasa karena genangan darah yang lebih banyak dan melibatkan pembuluh darah yang lebih besar.
Yang kedua, hematoma biasanya disertai benjolan atau pembengkakan karena lebih banyak gumpalan darah sehingga lebih sakit dari memar. Kemudian lokasi, memar biasanya terjadi di bawah kulit sedangkan hematoma bisa di bagian tubuh mana saja, termasuk organ dalam.
Durasinya pun lebih lama dari memar karena lebih banyak darah yang perlu diserap lagi ke dalam tubuh. Lalu, hematoma bisa lebih serius, terutama bila terjadi di dekat otak dan perut, bahkan bisa membahayakan jiwa.