Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Seks dengan Penderita Kanker Serviks, Lelaki akan Tertular?

Apakah suami bisa terkena kanker penis bila melakukan hubungan seks dengan istri penderita kanker serviks? Ini kata dokter.

11 Mei 2018 | 05.30 WIB

Ilustrasi seks
Perbesar
Ilustrasi seks

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Masih banyak masyarakat umum beranggapan bahwa suami yang berhubungan seks dengan istri yang ternyata mengidap kanker serviks maka suami kemungkinan akan terkena kanker penis. Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Baca: 4 Bodyguard Ini Piawai 5 Bahasa, Mahir Beladiri dan Ganteng

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ketua Umum Himpunan Onkologi dan Ginekologi Indonesia (HOGI) Andrijono menjelaskan, kulit penis berbeda dengan kulit leher rahim. Kulit leher rahim lebih halus dan sensitif sementara kulit penis lebih resistan terhadap kanker.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Andrijono, suami tidak akan langsung mendapatkan kanker penis bila melakukan hubungan seksual dengan istrinya yang ternyata mengidap kanker serviks. "Suami tidak serta-merta terkena kanker penis. Jika istri meninggal lalu laki-laki ini menikah lagi, istri baru berpotensi mengidap kanker serviks," kata Andrijono. Baca: 3 Olahraga ini Bisa Dilakukan Sendirian, Cek Tipsnya

"Kanker serviks pada istri baru itu berasal dari HPV yang menempel di penis si laki-laki,” Andrijono menerangkan. Human Papillomavirus (HPV) adalah infeksi virus yang menjadi penyebab utama kanker serviks.

Laki-laki itu juga bisa terkena kanker penis namun persentasenya kecil. Sekalinya divonis kanker penis, stadiumnya sudah lanjut dan sulit diselamatkan. Andrijono mengimbau laki-laki yang istrinya terkena kanker serviks menjalani pemeriksaan penis menggunakan dakron. Baca: Sule Cerai, Intip 5 Gayanya Menirukan Tokoh Kondang

Alat itu akan mengecek apakah di penis suami menempel DNA virus HPV. Sayang, pemeriksaan ini sangat tidak populer di Indonesia. Menurut Andrijono, laki-laki di Indonesia terbilang egois. "Contohnya, kalau belum punya anak, yang dituding istri. Padahal, belum tentu istri mandul. Bisa jadi sperma suami terlalu encer. Saya harap laki-laki punya kesadaran menjalani pemeriksaan ini,” kata pendiri Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks itu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus