Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Sering Pakai Headset, Begini Cara Cegah Gangguan Pendengaran

Penggunaan headset berlebih bisa menyebabkan gangguan pendengaran. Berikut cara mencegah penyakit gangguan pendengaran.

4 Maret 2022 | 19.20 WIB

Ilustrasi membersihkan kuping atau telinga dengan lilin. Koichi Kamoshida/Getty Images
Perbesar
Ilustrasi membersihkan kuping atau telinga dengan lilin. Koichi Kamoshida/Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta -  Meningkatnya intensitas penggunaan headset selama pandemi Covid-19 beriringan dengan risiko gangguan pendengaran. Bagaimana cara mencegah gangguan pendengaran karena keseringan memakai headset?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Penggunaan headset berlebih bisa menyebabkan gangguan pendengaran. Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, prevalensi global gangguan pendengaran tingkat sedang hingga berat meningkat 12,7 persen pada usia 60 tahun dan lebih dari 58 persen pada usia 90 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher Indonesia (PP PERHATI KL), Jenny Bashiruddin, mengatakan penggunaan headset untuk meeting online atau aktivitas lainnya perlu dibatasi. Penggunaan dengan volume tinggi berisiko mengakibatkan gangguan pendengaran.

“Untuk penggunaan headset, volumenya tentu tidak boleh besar-besar. Setidaknya 60 persen dari volume yang ada,” kata Jenny seperti yang dikutip Tempo dari laman Kementerian Kesehatan, Selasa, 1 Maret 2022.

Ia melanjutkan, setelah satu jam menggunakan headset, penggunaan harus dihentikan selama satu jam. Bila begini, pendengaran akan tetap terjaga.

Selain itu, perlu pemeriksaan telinga secara rutin untuk membersihkan kotoran telinga. Jika kotoran telinga atau serumennya biasa saja, pemeriksaan bisa dilakukan enam bulan sekali. Tetapi jika serumen cepat mengeras, pemeriksaan dilakukan tiga hingga empat bulan sekali.

Jenny mengatakan, terdapat kelenjar sebasea dan kelenjar serumen di telinga yang menghasilkan kotoran di sepertiga lubang telinga, sehingga seharusnya kotoran itu bisa keluar sendiri. Jika ingin dibersihkan, tidak boleh menggunakan cotton bud.

Jenny merekomendasikan untuk mengelap bagian luar telinga dan tidak boleh sampai masuk ke dalam telinga. Hanya dokter atau petugas kesehatan yang boleh membersihkannya. 

Direktur Jenderal Pencegahan dan pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan kesehatan pendengaran merupakan hal yang penting. Gangguan pendengaran bisa diatasi bila diidentifikasi tepat waktu, sehingga bisa segera mendapatkan perawatan yang tetap.

Selain itu, gangguan pendengaran bisa dicegah melalui tindakan preventif. Misalnya, menghindari suara bising dalam kegiatan sehari-hari, melakukan pemeriksaan secara berkala, tidak menggunakan headset terlalu lama dengan volume tinggi, dan sebagainya.

AMELIA RAHIMA SARI

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus