Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Stroke Mengancam Orang yang Sering Lakukan Aktivitas Berulang

Penelitian menunjukkan setiap jam yang dihabiskan untuk duduk di usia 60-an dan 70-an meningkatkan risiko penyakit stroke sebesar 14 persen.

23 Juni 2022 | 18.13 WIB

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Perbesar
Ilustrasi stroke.saga.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Waspadalah, melakukan kegiatan tertentu secara berulang dalam satu jam ternyata bisa meningkatkan risiko stroke. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open menemukan aktivitas yang tidak banyak bergerak dapat membahayakan kesehatan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dilansir dari Express UK, penelitian menunjukkan setiap jam yang dihabiskan untuk duduk di usia 60-an dan 70-an meningkatkan risiko penyakit stroke sebesar 14 persen. Aktivitas itu bisa berupa menonton TV hingga bersantai. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Semakin banyak orang yang duduk semakin besar risikonya. Mereka yang hampir tidak bergerak selama 13 jam atau lebih dalam sehari 44 persen lebih mungkin menderita penyakit stroke dibandingkan yang menghabiskan waktu kurang dari 11 jam untuk melakukan aktivitas menetap. 

Untungnya, studi tersebut menemukan olahraga ringan hanya 25 menit per hari mampu mengurangi risiko stroke hingga lebih dari 40 persen. Jika tidak tahu, olahraga ringan termasuk jalan cepat atau bersepeda sangat menyehatkan. 

Studi ini menambah penelitian sebelumnya yang membuktikan perilaku menetap dapat menyebabkan zat lemak menumpuk di arteri. Akibatnya, penumpukan ini menempatkan Apada risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi. 

Studi berbeda dari Universitas Cambridge dan Universitas Hong Kong menunjukkan jika orang menonton TV kurang dari satu jam setiap hari, 11 persen kasus penyakit jantung koroner dapat dicegah. Segera hubungi dokter jika melihat salah satu dari tanda atau gejala stroke ini. 

-Wajah terkulai di satu sisi, orang tersebut tidak dapat tersenyum, mulut atau mata terkulai lemas. 

-Tidak dapat mengangkat kedua lengan dan menahannya di sana karena lemah atau mati rasa pada satu tangan.

-Ucapan tidak jelas atau kacau, atau tidak dapat bicara sama sekali. 

-Bermasalah dalam memahami apa yang dikatakan orang lain.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus