Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah mengubah cara pandang dan manifestasi manusia dalam menjalin hubungan. Survei global Wall's pada 2020 terhadap 12.500 responden di 12 negara, termasuk Indonesia, menunjukkan sebanyak 69 persen responden merasakan perubahan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Secara umum, manusia merasa mengalami kesulitan dan ancaman yang sama. Sebab itu, mereka lebih terbuka, ringan tangan untuk saling menolong, dan merasakan bahagia dengan cara yang berbeda. Berikut gambaran relasi sosial dan kebahagiaan yang terjadi selama pandemi Covid-19:
- 50 persen responden menyadari pentingnya hubungan antarsesama untuk merasa bahagia.
- 70 persen responden merasa lebih mudah meminta bantuan dari orang lain
Bentuk bantuannya seperti memperbaiki perabot rumah tangga yang rusak, meminjam tangga atau peralatan lainnya kepada tetangga, atau sekadar bercerita kepada orang terdekat ketika sedang jenuh.
69 persen responden aktif menawarkan bantuan kepada orang lain
Dari situ mereka merasa bahagia karena dapat bermanfaat untuk sesama. - 69 persen responden dapat mempererat hubungan persahabatan dan persaudaraan melalui media sosial, telepon, dan daring
Mereka menggunakan teknologi untuk memelihara relasi yang berjauhan - 74 persen responden menyatakan kembali menjalin hubungan dengan teman atau saudara yang sudah lama tidak berkomunikasi dengan mereka sebelum pandemi Covid-19 terjadi