Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung (ITB), Prasetyo Adhitama, mengatakan pihak kampus secara rutin memberikan tes psikologi dan layanan konseling sebagai usaha menekan kasus bunuh diri, khususnya mahasiswa. Kampus melakukan tes psikologi dan memberikan layanan konseling setiap tahun untuk mahasiswa baru agar mengetahui kondisi kejiwaan mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan data pada 2023-2024, lebih dari 2.500 kali layanan diberikan kepada para mahasiswa yang hasilnya sejumlah mahasiswa didiagnosa memiliki kesehatan mental dengan kategori berat dan sangat berat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Persentasenya kecil dari total mahasiswa tapi satu mahasiswa pun tetap krusial," katanya.
Dia menyebut kasus-kasus yang butuh layanan konseling dilatarbelakangi berbagai faktor, antara lain lingkungan masyarakat atau sosial, stres kuliah, masalah keluarga, dan pertemanan. Bahkan, persoalan kesehatan mental yang diderita mahasiswa ada yang sudah terjadi sejak masih kecil maupun dari tingkat sekolah dasar hingga menengah atas.
Untuk memberikan layanan kejiwaan, ITB merekrut 14 psikolog profesional klinis, remaja, dan spesialisasi lainnya. Hal ini sebagai bagian dari upaya kampus memberikan layanan kepada mahasiswa yang teridentifikasi memiliki masalah mental berat dan sangat berat agar dapat dimonitor secara khusus.
"ITB bekerja sama dengan psikolog profesional untuk mengembangkan program yang dalam empat tahun terakhir ini rutin," ujar Prasetyo.
Antisipasi kesehatan mental
Ia menerangkan program-program tersebut, yakni Pelatihan Psychological First Aids (PFA) untuk mahasiswa baru, dosen dan tenaga pendidik, staf K3L/Dit SP, serta untuk orang tua mahasiswa baru.
"Merekrut dan melatih pendamping sebaya mahasiswa (peer councelor) setiap tahun. Tahun ini sedang proses seleksi sekitar 60 peer councelor baru sebagai tambahan dari existing dan yang akan bertugas mendampingi mahasiswa yang punya masalah mental di semua fakultas di tiga kampus," paparnya.
Selain itu, menerapkan standar layanan dan fasilitas kesehatan mental di kampus Jatinangor, Cirebon, dan Bandung, melaksanakan program Character Development Training (CDT) di dua semester awal bagi mahasiswa baru, di mana mahasiswa dilatih agar bersikap adaptif, memiliki integritas, dan bersikap rendah hati. Dia menegaskan ITB meminta mahasiswa bekerja sama dengan seluruh pihak agar masalah kesehatan mental bisa diantisipasi sedini mungkin.
"Untuk mengantisipasi permasalahan kesehatan mental mahasiswa diperlukan kerjasama semua pihak," tegasnya.