Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Malaria adalah salah satu penyakit menular yang paling umum di dunia. Menurut laporan World Malaria terbaru, ada 247 juta kasus malaria pada 2021 lalu. Sebagian kasus menunjukkan gejala ringan, namun sebagian lainnya dapat berakhir dengan kematian. Studi mengungkapkan bahwa perkiraan jumlah kematian akibat malaria mencapai 619 ribu pada 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena itu, dalam kondisi parah, malaria juga dapat menyebabkan disfungsi multi-organ. Meski tidak terkait dengan jenis malaria yang didapat, penyakit ini dapat menyebabkan dampak negatif pada organ tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Acute Kidney Injury (AKI) atau cedera ginjal akut adalah salah satu komplikasi malaria yang dapat muncul. AKI yang disebabkan karena malaria merusak ginjal yang menyebabkan disregulasi kekebalan tubuh dan peradangan selanjutnya bersamaan dengan ketidaknyamanan fisik dan mental utama lainnya.
AKI akibat malaria berat disebabkan oleh nekrosis tubular akut dan ditandai dengan peningkatan kreatinin serum atau penurunan produksi urin. Pada orang dewasa dengan malaria berat, AKI berkembang hingga 40 persen dari pasien, sedangkan pada anak-anak angkanya berada di sekitar 10 persen.
Pada awalnya, gejala AKI tersebab malaria mungkin akan ringan mulai dari hemoglobin yang lebih rendah, jumlah WBC yang lebih tinggi, trombosit yang lebih rendah, ESR yang meningkat, bilirubin total dan langsung, AST, ALP, natrium serum yang lebih rendah, dan kalium serum yang lebih tinggi. Itu dapat berkembang menjadi gejala yang parah seperti anemia, dan diare.
Kedua, gejala bervariasi dari individu ke individu seperti halnya tingkat keparahan kondisi. Mencari bantuan dan tes medis profesional dapat membantu menahan dan mengurangi infeksi dan membantu individu kembali ke keadaan ideal.
Melihat meningkatnya kasus malaria dan dampaknya pada ginjal, langkah terpenting dalam kasus komplikasi ini adalah menemukan ahli nefrologi karena situasi seperti itu perlu ditangani dengan sangat hati-hati.
Malaria dapat menyebabkan lambatnya fungsi ginjal yang menyebabkan penumpukan cairan atau limbah tubuh atau masalah elektrolit dan individu dapat memerlukan hemodialisis. Individu yang menderita masalah ginjal dan terkena malaria rentan terhadap pecahnya limpa sebagai komplikasi yang juga bisa menyebabkan anemia.
Pilihan Editor: Gagal Ginjal Jadi Talangan Terbanyak Jamkesmas