Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Terlalu Banyak Konsumsi Kafein, Apakah Mempengaruhi Risiko Kesehatan?

Kafein yang dikonsumsi sewajarnya meningkatkan metabolisme fisik maupun mengurangi risiko depresi. Tapi, jika konsumsi kafein terlalu banyak?

2 Juli 2022 | 08.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kafein adalah zat alami yang terkandung dalam  kopi , teh, kakao, seperti dikutip dari MedlinePlus. Mengutip Healthline, kafein yang dikonsumsi sewajarnya juga meningkatkan metabolisme fisik maupun mengurangi risiko depresi. Tapi, konsumsi kafein terlalu banyak cenderung berisiko menimbulkan masalah kesehatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Merujuk Mayo Clinic, konsumsi kafein sebaiknya tidak melebihi 400 miligram atau setara empat cangkir kopi dalam sehari untuk orang dewasa yang sehat. Adapun minuman berenergi tidak lebih dari dua kaleng, walaupun kandungan setiap minuman biasanya berlainan.

Efek konsumsi kafein berlebihan

Setiap orang kemampuan menerima kafein yang berlainan, jika melewati batas sewajarnya setiap hari akan merasakan beberapa efek seperti sakit kepala, susah tidur, sering buang air kecil, detak jantung, dan tremor. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kafein yang berlebihan mengakibatkan susah tidur dan kurang istirahat. Terkadang konsumsi kafein yang berlebih juga mengubah kebiasaan tidur. Saat siang hari mengantuk dan tak bisa tidur saat malam. Orang yang sensitif kafein akan meningkatkan kegelisahan dan gangguan tidur.

Merujuk Healthline, kecemasan juga terjadi karena kafein yang berlebihan dalam tubuh. Hal ini bisa terjadi saat adrenalin dan kewaspadaan meningkat. Tak hanya berefek terhadap kondisi neurologis dan mental, terlalu banyak mengonsumsi kafein juga berdampak negatif untuk organ pencernaan. Kafein merangsang gerak peristaltik yang memicu buang air besar. Beberapa orang akan diare jika mengonsumsi terlalu banyak kopi atau kafein lain. 

Minuman mengandung kafein rentan memperburuk penyakit gastroesophageal reflux (GERD), terutama kopi. Orang yang GERD disarankan mengonsumsi teh dibandingkan kopi. Walaupun konsumsi kafein bermanfaat menurunkan risiko penyakit jantung, tapi jika berlebihan meningkatkan tekanan darah dan detak jantung makin cepat. 

Kafein juga bersifat adiktif yang menyebabkan seseorang kecanduan jika sudah mengonsumsi terlalu banyak. Walaupun tidak ketergantungan produk sumber kafein, tapi kecanduan orang kecandungan efeknya.

Lama waktu efek kafein

Mengutip Cleveland Clinic, efek kafein setelah 15 menit dikonsumsi. Tingkat kafein dalam darah mencapai puncaknya setelah satu jam. Setelah enam jam kafein dikonsumsi, setengah kandungannya masih berada dalam tubuh. Kafein akan hilang dari aliran darah setelah 10 jam.

Lama waktu efek kafein dalam tubuh manusia cenderung berlainan. Itu tergantung dosis dan jenis kafein yang dikonsumsi. Hal yang mempengaruhi juga berkaitan dengan berat badan, usia, tingkat sensitivitas seseorang yang mengonsumsi kafein.

Ketika tubuh sensitif kafein, efek yang dirasakan akan bertahan lebih lama. Bahkan bisa sampai hari berikutnya. Sebaliknya, apabila tubuh sudah terbiasa dengan kafein, maka efeknya hampir tak dirasakan.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus