Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tetap Bisa Hamil, Penderita PCOS Tak Berarti Mandul

Dokter kandungan menjelaskan PCOS lebih tepat disebut subfertilitas, yakni menurunnya kemampuan untuk memiliki keturunan, bukan mandul sepenuhnya.

10 Oktober 2024 | 20.59 WIB

Ilustrasi test pack atau tes kehamilan (Pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi test pack atau tes kehamilan (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sindrom polikistik ovarium atau PCOS sering dikaitkan dengan masalah kesuburan. Namun, dokter kandungan dan kebidanan konsultan fertilitas di RSCM Jakarta, Mila Maidarti, mengatakan bukan berarti penderita PCOS pasti mengalami kemandulan. Ia menjelaskan kondisi ini lebih tepat disebut sebagai subfertilitas, yakni menurunnya kemampuan untuk memiliki keturunan, bukan mandul sepenuhnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pada pasien PCOS biasanya tidak terjadi ovulasi setiap bulan sehingga tidak ada sel telur yang siap dibuahi. Ini yang membuat mereka berisiko mengalami subfertilitas. Namun, bukan berarti mereka tidak bisa hamil. Dengan perawatan dan gaya hidup sehat, peluang kehamilan masih ada," kata dosen di Universitas Indonesia tersebut di Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ia menambahkan PCOS merupakan penyebab utama gangguan ovulasi, yang menyumbang sekitar 30 persen dari total masalah kesuburan. Dari angka tersebut, sekitar 80 persen di antaranya terkait PCOS. Penderita PCOS sering memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, misalnya dua atau tiga bulan sekali. Hal ini mengindikasikan kemungkinan besar mereka tidak berovulasi. Mila mengatakan bagi pasien yang obesitas, perbaikan gaya hidup seperti pola makan sehat dan olahraga teratur dapat sangat membantu. 

"Banyak pasien saya, terutama yang obesitas, setelah menjalani modifikasi gaya hidup dan dibantu dokter gizi berhasil hamil tanpa intervensi medis yang rumit. Asalkan saluran tuba baik dan sperma suami normal, peluang untuk hamil masih besar," ungkap Mila.

Perlukah detoks rahim?
Terkait istilah detoks rahim yang kerap dikaitkan dengan peningkatan kesuburan, Mila menjelaskan secara medis, detoks rahim belum terbukti efektif melalui bukti ilmiah. Detoks rahim biasanya merujuk pada ramuan herbal seperti ketumbar, jahe, dan kayu manis yang kaya antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, serta mineral seperti magnesium dan zinc.

"Meskipun detoks rahim ini belum terbukti secara ilmiah, ramuan herbal yang kaya antioksidan memang bisa membantu memperbaiki resistensi insulin, yang merupakan salah satu masalah utama pada pasien PCOS. Namun, ini sebaiknya tidak menjadi satu-satunya cara untuk meningkatkan kesuburan," saran Mila.

Karena itu, meskipun PCOS dapat mempengaruhi kesuburan, banyak pasien yang berhasil hamil dengan perbaikan gaya hidup dan perawatan yang tepat dan penggunaan metode herbal seperti detoks rahim yang bisa menjadi pelengkap tetapi sebaiknya tidak diandalkan sebagai solusi utama.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus