Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jam tangan awalnya diperlukan untuk melihat waktu. Kemudian, berkembanglah menjadi simbol status sosial, fashion, dan gaya hidup. Hendra Kusuma, CEO Radatime mengatakan saat ini, kebutuhan jam tangan di Indonesia didominasi oleh tipe sport, fashion, formal, dan kasual.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk pria, model sport, kasual, dan formal cukup mendominasi sedangkan untuk wanita didominasi oleh model fashion dan formal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pada awalnya, jam tangan lebih dianggap seperti perhiasan dengan ukuran yang tidak besar dan bernuansa formal. Seiring perkembangan fashion dan gaya hidup, tren jam tangan bergeser ke ukuran yang lebih besar dan model yang lebih bervariasi," jelasnya.
Bahkan, tak jarang wanita terlihat memakai ukuran jam tangan atau arloji pria. Begitu juga untuk jam tangan pria, ukuran diameter 42-50 milimeter yang paling laris. Hendra mengatakan hal tersebut lebih karena fungsi jam tangan saat ini yang lebih dominan sebagai alat komunikasi nonverbal, status, atau identitas pemakai.
Dalam penggunaannya, jam tangan identik dengan kepribadian pemakai. Karena itulah, jam tangan yang paling tepat adalah yang bisa mengoptimalkan kepribadian pemakai di level yang lebih tinggi.
"Tips memilih adalah jam tangan yang sesuai dengan kepribadian pemakai dan harus mendengar kata hati sendiri," tutur pemilik akun radatime.id ini.
Misalnya, kepribadian tertutup akan cenderung memilih ukuran yang tidak besar dan tidak mencolok. Sementara orang yang memiliki karakter lebih diam atau kurang percaya diri bisa mencoba memilih yang berukuran lebih besar atau lebih bervariasi dari bentuk atau warna dengan catatan si pemakai memang bertujuan untuk meningkatkan karakter tersebut.
Acuan pemilihan warna dasar muka jam (dial) juga bisa merepresentasikan karakter seseorang. Buat yang memiliki karakter dominan atau mungkin sedikit tertutup cenderung memilih warna dasar muka yang gelap. Sementara itu, yang memiliki karakter lebih terbuka, supel, mudah beradaptasi, transparan, atau suka menjadi pusat perhatian umumnya cenderung memilih warna dasar muka yang terang.
"Jam tangan yang paling tepat adalah yang bisa mengoptimalkan kepribadian sang pemakai di level yang lebih tinggi," papar Hendra.
Lebih lanjut, dia mengatakan arloji merupakan sebuah instrumen yang bisa dipakai untuk jangka waktu yang sangat panjang sehingga cukup wajar sebuah jam tangan berkualitas tinggi dipakai di atas 10 tahun.
"Akan lebih bermakna apabila pemilihan jam tangan tidak berpatokan pada harga yang termurah," tuturnya.