Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda penggemar celana jins bermerek dengan harga jutaan rupiah atau cukup yang enak dipakai dengan kisaran harga di bawah Rp 300 ribu? Tak sedikit orang yang rela mengeluarkan banyak uang untuk membeli celana jins mahal dengan berbagai alasan, seperti enak dipakai atau merasa bangga dengan merek yang terpampang di bagian belakang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Harga denim berbeda dan tidak berpatokan pada yang bisa lihat saja, seperti biaya pembuatan. Ini yang membuat harga denim sulit ditentukan, bukan hanya bagi konsumen tapi juga produsen," jelas Colbey Reid, direktur Sekolah Fashion dan pengajar pendidikan fashion di Columbia College Chicago di Amerika Serikat kepada HuffPost edisi 24 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Semakin rumit pembuatan, misalnya dibuat oleh penjahit dan bukan massal di pabrik, maka harganya pun semakin tinggi. "Pembuatan dengan tangan dan ada bordiran butuh waktu lebih lama untuk memotong dan menjahit jins," kata Caren Lettiere, pendiri dan presiden Democracy Clothing.
Pengaruh Skala Pembuatan
Untuk semua jenis pakaian, semakin massal dibuat maka semakin murah harganya, jelas desainer jins Jacqueline Diane. Jika yang diinginkan celana jins yang tidak pasaran dan dipakai banyak orang, sudah pasti harganya pun lebih mahal.
Belum lagi material yang dipakai, meski pada dasarnya jins mengandung katun. Kualitas kain sudah pasti mempengaruhi harga. Shelley Rogers, koordinator fashion di Earthday.org, mengatakan katun organik dari tanaman kapas tanpa pesitisida dan menggunakan lebih sedikit air lebih mahal dari kapas yang ditanam secara umum.
Jepang dan Italia adalah negara dengan produksi jins dengan bahan premium berharga tinggi. Denim Jepang, misalnya, biasanya dibuat dengan kapas berkualitas dan teknik pewarnaan yang tinggi. Selain itu, jins yang dibuat dari 100 persen katun lebih mahal dan lebih awet dibanding yang dibuat dari campuran bahan sintetis, papar Rogers.
Ciri Jins Bagus
Namun, tak semua jins mahal berkaitan dengan kualitas. Banyak merek yang memasarkan produknya sebagai barang mewah namun dibuat secara massal di pabrik yang sama dan dengan teknik yang sama dengan jins yang lebih murah, ungkap Diane.
Larissa Lowthorp, pendiri merek pakaian Lunescape, menjelaskan jins berkualitas terlihat dari bahan denim yang tebal dan berat. Kemudian cek jahitannya dan pastikan dalam kondisi kuat, teratur, dengan benang yang tebal, serta tidak kusut ketika digulung. Selain itu, warna tidak luntur atau menempel di tangan saat dipegang.
Pilihan Editor: 4 Bahan Pakaian yang Tak Perlu Dipakai saat Cuaca Panas