Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tips Kesehatan

2 Juli 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Antidepresan Lemahkan Tulang

Hati-hati mengkonsumsi obat depresi, terutama golongan SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor). Dua penelitian terbaru membuktikan obat antidepresan bernama generik fluoxetine itu potensial merapuhkan tulang penggunanya. Walhasil, risiko mereka terkena osteoporosis dan patah tulang meningkat.

Dr Susan Diem dari Universitas Minnesota, Amerika Serikat, meneliti 2.722 wanita, rata-rata berusia 78 tahun. Dari jumlah itu, 198 orang menggunakan SSRI. Lima tahun kemudian, kepadatan mineral tulang mereka diukur. Hasilnya, seperti dilansir Reuters, Senin lalu, kepadatan tulang pinggul responden yang menggunakan fluoxetine melorot 0,82 persen per tahun. Sedangkan yang tidak cuma berkurang 0,47 persen per tahun.

Temuan tim dr. Elizabeth Haney dari Oregon Health & Sciences University, AS, yang meneliti 5.995 pria dengan 160 orang pengguna SSRI, idem ditto. Dalam journal Archives of Internal Medicine edisi terbaru, pekan lalu, disebutkan bahwa Haney juga meneliti dampak obat antidepresan lain, yakni golongan trisiklik dan trazodon. Kedua golongan obat ini tak memperburuk kepadatan mineral tulang penggunanya. Meski begitu, pengguna SSRI diminta tak langsung menghentikan obat tersebut. ”Penelitian ini masih sangat awal dan butuh penelitian lanjutan,” kata Diem.

Sindrom Dompet Tebal

Orang boleh bergaya karena punya dompet tebal, berisi puluhan kartu debit dan kredit. Tapi jangan salah taruh. Kebiasaan pria mengantongi dompet di saku celana belakang ternyata potensial memicu nyeri. Bermula dari pantat, pinggul, lalu menjalar hingga ke kaki. Kalangan medis menyebut gejala itu sindrom dompet atau wallet syndrome.

”Setiap hari setidaknya ada lima orang pria saya terapi akibat sindrom ini,” kata dokter Tinah Tan, terapis dari Citilife Chiropractic Jakarta, kepada Tempo, Rabu pekan lalu. Dalam sehari, ia biasa menangani pasien hingga 30 orang. Kaum perempuan relatif jarang terkena sindrom ini karena kebiasaan mereka menaruh dompet di tas, bukan di saku celana belakang. ”Gejala awal yang sering dikeluhkan pasien berupa pegal-pegal,” katanya.

Ternyata dompet tebal dan kaku akibat kartu yang berjejal meningkatkan risiko otot di bokong menekan saraf siatika di tulang belakang. Buntutnya, muncul rasa nyeri dari pantat, menjalar ke kaki. Untuk mengusir rasa sakit, sejumlah terapi dilakukan Tinah, seperti pemijatan, fisioterapi, dan aktivitas peregangan otot. Agar sakit tak kambuh, dompet jangan ditaruh di saku celana belakang, atau kurangi kartu kredit Anda.

Echinacea Cegah Flu

Khasiat obat herbal berbahan tanaman echinacea dalam mengusir flu kian terbukti. Hasil meta-analisis yang dilakukan Craig Coleman, ahli farmasi dari Universitas Connecticut, Amerika Serikat, menyebut pemberian suplemen berbahan tanaman ini mampu mengurangi risiko tersambar flu hingga 58 persen. Meta-analisis dilakukan terhadap 14 penelitian tentang echinacea, yang melibatkan lebih dari 1.600 responden. ”Salah satu penelitian menggabungkan echinacea dan vitamin C. Ternyata risiko responden terkena flu berkurang hingga 86 persen,” kata Coleman, seperti dilansir AFP, Senin lalu.

Tanaman dari famili Asteraceae ini dikenal sebagai obat herbal oleh suku Indian Sioux sejak berabad-abad lalu, seperti untuk mengobati infeksi, gigitan ular, dan rabies. Di Indonesia, echinacea dikenal sebagai tanaman berbunga ungu (purple coneflower) dan banyak dipakai dalam produk jamu tradisional, multivitamin, serta minuman berenergi.

Tiga senyawa kimia utama yang terkandung dalam echinacea adalah alkilamid, polisakarida, dan asam cikorik. Cuma, bagaimana cara kerja zat-zat ini mendongkrak kekebalan tubuh dan membentengi serangan virus flu masih belum jelas. Hasil meta-analisis Coleman dipublikasikan dalam jurnal The Lancet Infectious Diseases edisi Juli.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus