Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tips Kesehatan

28 November 2005 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendeteksi Flu Burung

Sebuah penemuan penting dihasilkan oleh perusahaan Oxoid Limited, Inggris. Mereka berhasil menciptakan alat tes untuk mendeteksi influenza secara cepat. Alat yang diberi nama The Xpect Flu A & B itu mampu mendeteksi virus influenza kurang dari 15 menit. Seperti namanya, alat ini juga bisa membedakan dua tipe virus: A atau B. Jika tipe virusnya bisa segera ditemukan, penanganan pasien secara lebih dini bisa dilakukan.

Pembedaan tipe virus ini sangat penting bagi ahli virus untuk melakukan investigasi lebih lanjut, khususnya untuk strain H5N1 (salah satu tipe virus A). Virus inilah yang menyebabkan munculnya wabah flu burung di sejumlah negara Asia. Buntutnya, tindakan berupa sweeping dan pemusnahan jutaan ekor unggas dilakukan.

Semula, H5N1 hanya menular pada unggas. Tapi sejak 1997 ditemukan kasus penularan pada manusia di Hong Kong. Kasus serupa muncul di negara lain, seperti Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Indonesia. Bahkan sejumlah kasus penularan dalam keluarga yang amat dekat (cluster) telah terjadi, termasuk di Indonesia. Kejadian itu membuat warga dunia khawatir akan terjadinya pandemi, wabah yang meluas di berbagai wilayah secara bersamaan.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), seberapa besar ukuran dan dampak pandemi tersebut akan sangat bergantung pada seberapa cepat deteksi virus flu bisa dilakukan. Di sinilah keberadaan alat tes seperti Xpect Flu A & B menjadi penting. Seperti dilansir dalam siaran pers Oxoid, dua pekan lalu, pengujian terhadap virus cukup mudah dilakukan, yakni dengan mendeteksi cairan tenggorokan dan hidung.

Bahaya Naik Kereta Luncur

Bila Anda menderita lemah jantung, hindarilah naik roller coaster. Risikonya besar. Dr Jurgen Kuschyk dari University Hospital di Mannheim, Jerman, mengatakan bahwa kereta luncur bisa menyebabkan denyut jantung tidak beraturan. Kuschyk memaparkan hasil penelitian itu dalam American Heart Association baru-baru ini.

Penelitian melibatkan 55 orang sukarelawan, terdiri dari 37 pria dan 18 wanita, yang bersedia naik roller coaster. Para peneliti Jerman lalu memonitor jantung dan tekanan darah mereka selama dua menit. Mula-mula kereta luncur berjalan pelan, dengan ketinggian 62 meter dari permukaan tanah, lalu meluncur dengan kecepatan maksimum 120 kilometer per jam.

Walaupun semua sukarelawan sehat, umumnya detak jantung mereka naik secara dramatis selama mengendarai roller coaster. Beberapa orang mengalami detak jantung yang tidak beraturan. Bahkan ada satu orang mengalami atrial fibrillation, adanya aktivitas listrik yang kacau-balau di atas bilik jantung.

Terobosan Menyembuhkan Tulang Kaku

Inilah kabar baik bagi penderita spondilitis ankilosis, penyakit inflamasi kronis yang ditandai dengan kekakuan progresif pada tulang sendi belakang. Sebuah penelitian terbaru di Amerika Serikat menyimpulkan obat Adalimumad atau Humira, yang biasa dipakai mengobati artritis rematoid, dapat dipakai oleh pasien spondilitis ankilosis. Penemuan ini dipresentasi pada Jumat pekan lalu dalam pertemuan American College of Reumatology di San Diego, Amerika.

Penyakit tulang kaku itu diderita oleh satu dari 2.000 orang di Amerika. Penderitanya lebih banyak pria daripada wanita, dengan perbandingan 3 : 2. Penyakit ini biasa diobati dengan pemberian protein yang disebut tumor necrosis factor (TNF) dan obat anti-inflamasi untuk mengontrol nyeri dan radang.

Studi dilakukan dengan melibatkan 315 penderita spondilitis ankilosis. Sebelumnya, mereka pernah diobati dengan terapi lain, tapi hasilnya tak memuaskan. Dalam uji coba, mereka diberi 40 miligram Humira selama 24 minggu. Ternyata obat ini bisa menghilangkan gejala nyeri dan tulang kaku. Angka keberhasilan mencapai 20 persen. Bahkan beberapa pasien menunjukkan tingkat kesembuhan lebih awal setelah minum obat ini selama dua minggu.

BBC, Healthday

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus