Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mi shirataki mulai digemari di Indonesia. Bagi masyarakat yang sedang menjalankan diet, tentu ini baik untuk dikonsumsi. Sebab, dalam 100 gram shirataki hanya mengandung 15-20 kalori saja. Itu berarti selain mengenyangkan, mie shirataki juga bisa membantu menjaga berat badan agar tidak cepat naik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam mengolah mi shirataki, beberapa hal ternyata harus diperhatikan. Sebab, celebrity chef William Gozali mengatakan bahwa ini bisa mempengaruhi hasil akhir. “Kalau masaknya asal, mi bisa keras atau bumbu tidak meresap,” katanya saat ditemui usai Media Gathering di Jakarta pada Rabu, 22 Januari 2020.
Gondang Yudo selaku Head of FITSHOP, Bambang Reguna Bukit (Bams), co-founder The FIT Company, dan William Gozali, celebrity chef hadir dalam acara Media Gathering di Jakarta. Rabu, 22 Januari 2020. TEMPO/Sarah Ervina Dara Siyahailatua
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk mengatasi masalah ini, pemenang ajang memasak Masterchef Indonesia season 3 itu pun membagikan tipsnya. Pertama, ia menyarankan agar merebus mi shirataki dengan air yang lebih banyak dari mi pada umumnya. “Karena ciri khas dari shirataki itu meresap air. Jadi kalau airnya terlalu sedikit, pancinya bisa kering,” katanya.
Selanjutnya, api yang digunakan sebaiknya sedang dan jangan langsung mencampurkan bumbu ke dalamnya. William mengatakan bahwa api yang terlalu kecil atau besar bisa mempengaruhi tekstur mi. “Kalau bumbu dimasukkan saat memasak, airnya dibuang dan bumbunya ikut kebuang,” katanya.
Dalam memilih bumbu, William memberikan beberapa pilihan. Ini bisa berupa kecap, bawang-bawangan, sayur, telur dan daging. Namun bumbu bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. “Saat mencampurkan bumbu ke mi yang sudah ditiriskan, aduk lebih lama agar merata. Karena shirataki meresap bumbu dua kali lipat lebih lama dari mi biasa,” katanya.