Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Transplantasi lima organ tubuh

Tim dokter dari rumah sakit pittsburgh berhasil sekaligus melakukan transplantasi lima organ pada seorang anak berusia empat tahun. juga ada obat mujarab fk 506.

17 April 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LIMA organ tubuh ditransplantasi sekaligus, baru pertama kali ini terjadi. Dan itu dialami Charlie Fourstars. Gadis cilik anak seorang pegawai pemadam kebakaran di Denver Colorado, Amerika Serikat, itu sejak minggu lalu dibolehkan pulang. Ia mulai bermain dengan teman sebayanya. Kini Charlie menjadi anak yang normal. Ia sudah makan es krim, pitza, dan menikmati sedapnya makanan di restoran Cina yang tidak dialami selama hidupnya. ''Saya optimistis dengan masa depan Charlie,'' kata List Fourstars, ibu bocah itu. Walaupun kini Charlie harus menelan obat tiap 4 jam. Anak berusia empat tahun tersebut pada awal November tahun lalu menjalani cangkok lima organ sekaligus. Organ yang ditransplantasi adalah usus kecil, usus besar, saluran pencernaan, pankreas, dan liver. Penempelan organ itu dilakukan di Rumah Sakit Pittsburgh, Amerika Serikat. Operasi yang dijalaninya tergolong panjang, sampai makan waktu 16 jam. Anak seorang Indian ini sejak lahir tidak mampu makan dan minum secara normal seperti bayi umumnya. Charlie, menurut dokter yang pernah merawatnya, menderita kelainan pada usus kecilnya. Ususnya tidak mampu menyerap makanan secara normal, sehingga sebuah alat selalu menempel pada tubuhnya untuk menyalurkan makanan. Kerusakan di saluran pencernaan itu sudah empat tahun diderita Charlie. Akibatnya, lokasi kerusakan merembet ke bagian lain. Dan selama empat tahun, sebelum masuk ke Rumah Sakit Pittsburgh, ia sudah dibawa berobat oleh orang tuanya ke beberapa rumah sakit dan klinik terkemuka di Amerika. Semua dokter yang pernah menanganinya sudah angkat tangan. Suatu ketika penderitaan yang dialami Charlie didengar oleh Dokter Andreas Tzakis. Ketika dokter dari Rumah Sakit Pittsburgh ini melihat kondisi Charlie, ia berpendapat bahwa si cilik ini secara fisik masih kuat dan sangat berpotensi untuk disembuhkan. Menurut hasil pemeriksaan di rumah sakit yang terkenal dengan kegiatan transplantasinya ini, Charlie menderita pseudo- obstruction. Gejala penyakit ini biasanya adalah munculnya gangguan serius pada bagian perut, dari usus besar sampai dengan rectum atau poros usus. Untuk mereparasi organ tersebut tim dokter akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan pencangkokan. Awal November tahun lalu operasi pencangkokan dilakukan. Penggantian ''orderdil'' tubuh itu diambilkan dari organ anak lelaki berusia 9 tahun, yang meninggal karena kecelakaan. Ada yang menarik selama penantian operasi. Di saat Charlie sedang mengalami masa kritis, keluarganya berkumpul dan mereka bersemedi, sebagaimana layaknya kebiasaan suku Indian. Mereka komat-kamit duduk berdoa di depan bara api untuk keselamatan Charlie. Ternyata tim yang dipimpin Dokter Andreas Tzakis dan Dokter Satoru Todo itu sukses mengganti organ Charlie yang rewel. Operasi ini terbilang berhasil baik karena hanya dalam waktu kurang dari seminggu Charlie sudah siuman. Padahal yang diganti ada lima organ penting, yakni usus kecil, usus besar, pankreas, liver, dan saluran pencernaan. ''Jika pencangkokan tidak dilakukan, Charlie diperkirakan tidak lama lagi bertahan hidup,'' kata Todo. Ada dua tim, yang masing-masing beranggotakan empat dokter, untuk mengoperasi Charlie. ''Seluruhnya berjalan lancar,'' kata Todo. Namun dokter ini mengaku tidak memperkirakan berapa lama Charlie bertahan hidup dengan organ cangkokan itu. ''Kami tidak berani meramalkannya. Karena pencangkokan multi-organ merupakan sesuatu yang masih baru,'' katanya. Rahasia sukses ini tentu bukan hanya karena upacara ritual para keluarga Charlie menurut dokter ahli penyakit dalam ini, selain ditunjang oleh keterampilan tim dokter, dan peralatan mutakhir, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah ditemukannya obat mujarab untuk menghindari terjadinya penolakan tubuh terhadap hadirnya organ asing. Obat tersebut adalah FK 506. ''Obat itu merupakan hasil ramuan baru, disebut immunosupresive. Dan penggunaan obat tersebut sebagai bagian dari riset dan pengembangan,'' kata Satoru Todo, yang juga guru besar pada Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh, kepada koresponden TEMPO Sudirman Said. Di Amerika Serikat obat tadi memang belum disetujui FDA (badan pengawasan obat dan makanan AS). Walaupun begitu, menurut Todo, obat tersebut mempunyai kemampuan 100 kali lebih kuat dibandingkan dengan cyclosporine, obat sejenis generasi sebelumnya. Selama ini FK 506 telah diujicobakan pada 3.000 pasien di RS Pittsburgh. Namun uji coba terhadap keampuhan ramuan ini agaknya masih perlu terus dilakukan. Chalie merupakan anak kecil pertama yang menerima lima organ cangkokan sekaligus dengan berhasil. Saat ini ada seorang anak lagi yang sedang ditangani oleh tim dokter yang sama. Pengalaman pencanggokan orgna tubuh ini sudah sejak dua tahun lalu dikembangkan di RS Pittsburgh. Hingga kini sudah 43 pasien, termasuk anak-anak, yang telah dilakukan pencanggokan pada usus kecil, hati, dan kombinasi organ tubuh lainnya. Sedangkan yang meninggal sembilan orang. Satu di antaranya, beberapa waktu silam, merupakan kasus kegagalan pada transplantasi liver baboon yang ditempelkan pada manusia. Gatot Triyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus