Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika tubuh jarang berkeringat, maka ada masalah produksi peluh yang rendah akibat kegagalan kelenjar. Adapun sangat penting tubuh mengeluarkan keringat, karena merupakan pendinginan yang bersumber dari penguapan atau evaporasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahli dermatologi William D. James MD menjelaskan, kondisi tak berkeringat itu merupakan gejala anhidrosis, seperti dikutip dari Diseases of the Skin. Adapun hipohidrosis atau berkurangnya keringat, adalah bagian dari masalah itu. Anhidrosis disebabkan adanya kelainan dalam proses fisiologis normal berkeringat yang menyebabkan penurunan peluh atau sama sekali tak mengeluarkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laporan ilmiah Sweating as a Heat Loss Thermoeffector menjelaskan, antara lain penyebab anhidrosis, perubahan sistem saraf tepi (perifer) dalam kelenjar ekrin atau penyebab keringat biasa yang muncul di seluruh tubuh. Adapun iritasi saraf atau obat-obatan yang mengganggu bagian otak yang berfungsi mengendalikan suhu tubuh menuju kelenjar ekrin.
Anhidrosis dapat terjadi akibat infeksi yang merupakan bagian dari gangguan kehilangan arah terhadap struktur atau fungsi sel saraf.
Ada juga kondisi seseorang mengalami gatal pada bagian kulit saat akan berkeringat, Kondisi itu termasuk sindrom langka pada anak maupun remaja. Rasa gatal itu pun mungkin juga bersamaan dengan keluarnya keringat atau tidak ada sama sekali peluh di permukaan kulit. Tapi ketika suhu tubuh naik sekitar 0,5 derajat Celsius, lalu muncul bintik.
HENDRIK KHOIRUL MUHID