Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Upaya Branding, Bali Gelar Lomba Desain Kemasan Arak Bali

Para peserta harus membuat desain kemasan arak Bali dari bahan ramah lingkungan dan menggunakan brand beraksara Bali.

2 Juni 2021 | 08.06 WIB

Peraturan Gubernur Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali mengatur berbagai minuman beralkohol produk warga Bali, yang beredar di Pulau Bali. Tujuannya untuk mengatur standar produksi hingga penjualan. TEMPO/Made Argawa
Perbesar
Peraturan Gubernur Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali mengatur berbagai minuman beralkohol produk warga Bali, yang beredar di Pulau Bali. Tujuannya untuk mengatur standar produksi hingga penjualan. TEMPO/Made Argawa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Arak Bali merupakan salah satu minuman tradisional khas Bali yang kerap menjadi buruan wisatawan. Kekayaan kuliner itu dimanfaatkan Pemerintah Provinsi Bali untuk mengembangkan industri kecil dan menengah di pulau Dewata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Bali menyelenggarakan lomba desain kemasan arak Bali tersebut. "Hal ini juga sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jarta, Selasa, 1 Juni 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Lomba itu bertema Beautiful Packaging Design Reflect the Balinese Culture atau Desain Kemasan yang Mencerminkan Budaya Bali. Jarta menjelaskan bahwa lomba itu juga bertujuan mengeksplorasi teknik pengemasan makanan olahan sebagai salah satu cara meningkatkan citra produk yang dihasilkan.

"Bali merupakan daerah tujuan wisata yang memberikan dampak kepada perekonomian masyarakat, salah satunya perajin arak. Produk minuman arak khas Bali dapat dijadikan sebagai oleh-oleh, souvenir dan welcome drink di hotel," kata Jarta.

Selain itu, menurut Jarta, kegiatan tersebut sesuai dengan arahan Gubernur Bali untuk mempercepat pembangunan industri olahan pangan berbasis budaya branding Bali seperti arak, brem, jus, kopi, kakao, garam dan sebagainya.

Para peserta bisa membuat desain kemasan produk minuman tradisional arak Bali untuk arak yang berbahan nira kelapa, nira lontar dan nira enau. Selain itu, peserta harus membuat desain kemasan berbahan ramah lingkungan, menggunakan brand beraksara Bali, mencirikan nilai-nilai kearifan lokal dan budaya Bali.

Lomba desain kemasan arak Bali kali ini diikuti oleh peserta yang datang dari berbagai kalangan, seperti masyarakat, mahasiswa serta IKM. Setelah melalui berbagai seleksi yang cukup ketat, terpilih tiga peserta untuk mengikuti penjurian selanjutnya serta menentukan juara 1,2 dan 3. Peserta tersebut, yakni I Made Sadnyana, I Wayan Parwata dan Made Januarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus