Sering orang bertanya, apa gunanya usus buntu. Ternyata, organ yang sering dibuang bila terinfeksi berat ini punya manfaat yang sangat penting: menolong para penderita leukemia. Selama ini penderita penyakit yang sering disebut kanker darah?sel darah putihnya berkembang tak terkontrol?itu kerap dag-dig-dug bila harus menjalani transplantasi sumsum tulang. Maklum, tak gampang mencari donor yang mempunyai jaringan sumsum tulang yang cocok. Kini, ada harapan baru melalui terapi pencangkokan darah dari usus buntu (umbilical cord) milik penderita sendiri.
Adalah Mary Laughlin, ahli kanker Pusat Kanker Irlandia, yang merintis terapi baru itu. Laughlin merekrut 68 pasien leukemia parah, usia 18-58 tahun, yang kesulitan mendapat donor sumsum tulang. Selain menerima kemoterapi dan penyinaran dosis tinggi, responden juga menjalani pencangkokan darah yang diambil dari usus buntunya sendiri.
Laughlin menjelaskan, usus buntu menerima darah dari plasenta ibu saat bayi dilahirkan. Sebagian darah itu berupa sel induk (stem cell) yang tersimpan dalam kondisi prematur. Di lingkungan yang tepat, yakni di jaringan sumsum tulang, sel induk akan berkembang menjadi beragam sel, termasuk sel darah. Walhasil, Laughlin berharap, transplantasi darah dari usus buntu bisa merangsang produksi sel darah yang sehat.
Harapan itu memang terwujud. Seperti dilaporkan New England Journal of Medicine edisi terbaru, 90 persen pasien berangsur mengalami peningkatan produksi sel darah yang sehat. Bahkan, ada 18 pasien yang sembuh dari kanker setelah 40 bulan pencangkokan.
Sebetulnya, menurut Laughlin, transplantasi darah usus buntu sudah mulai diterapkan pada pasien leukemia anak-anak. Secuil darah usus buntu cukup untuk menggenjot tubuh kecil anak-anak dalam memproduksi sel darah yang sehat. "Kami tak menduga bahwa hal serupa juga bisa diterapkan pada orang dewasa," kata Laughlin kepada Science Daily Magazine, pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini