Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Usus Buntu untuk Leukemia

24 Juni 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sering orang bertanya, apa gunanya usus buntu. Ternyata, organ yang sering dibuang bila terinfeksi berat ini punya manfaat yang sangat penting: menolong para penderita leukemia. Selama ini penderita penyakit yang sering disebut kanker darah?sel darah putihnya berkembang tak terkontrol?itu kerap dag-dig-dug bila harus menjalani transplantasi sumsum tulang. Maklum, tak gampang mencari donor yang mempunyai jaringan sumsum tulang yang cocok. Kini, ada harapan baru melalui terapi pencangkokan darah dari usus buntu (umbilical cord) milik penderita sendiri. Adalah Mary Laughlin, ahli kanker Pusat Kanker Irlandia, yang merintis terapi baru itu. Laughlin merekrut 68 pasien leukemia parah, usia 18-58 tahun, yang kesulitan mendapat donor sumsum tulang. Selain menerima kemoterapi dan penyinaran dosis tinggi, responden juga menjalani pencangkokan darah yang diambil dari usus buntunya sendiri. Laughlin menjelaskan, usus buntu menerima darah dari plasenta ibu saat bayi dilahirkan. Sebagian darah itu berupa sel induk (stem cell) yang tersimpan dalam kondisi prematur. Di lingkungan yang tepat, yakni di jaringan sumsum tulang, sel induk akan berkembang menjadi beragam sel, termasuk sel darah. Walhasil, Laughlin berharap, transplantasi darah dari usus buntu bisa merangsang produksi sel darah yang sehat. Harapan itu memang terwujud. Seperti dilaporkan New England Journal of Medicine edisi terbaru, 90 persen pasien berangsur mengalami peningkatan produksi sel darah yang sehat. Bahkan, ada 18 pasien yang sembuh dari kanker setelah 40 bulan pencangkokan. Sebetulnya, menurut Laughlin, transplantasi darah usus buntu sudah mulai diterapkan pada pasien leukemia anak-anak. Secuil darah usus buntu cukup untuk menggenjot tubuh kecil anak-anak dalam memproduksi sel darah yang sehat. "Kami tak menduga bahwa hal serupa juga bisa diterapkan pada orang dewasa," kata Laughlin kepada Science Daily Magazine, pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus