Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kasus penculikan anak marak terjadi pada beberapa daerah Indonesia, melalui video CCTV menunjukkan korban selalu diiming-imingi camilan manis atau hadiah oleh pelaku. Hal tersebut menandakan bahwa orang tua belum sepenuhnya membekali anak, agar tidak mudah menuruti kemauan orang asing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anak-anak dari berbagai usia memahami konsep orang asing secara berbeda, untuk seusia bayi atau balita mungkin dapat mengenali orang-orang yang tidak mereka kenal, pada tahap ini mereka tidak dapat mengungkapkan ketakutan dan belum cukup mengambil tindakan defensif. Anak usia prasekolah dalam laman familiesforllife, cenderung berasumsi semua orang ramah, bertanggung jawab, dan dapat dipercaya, sehingga anak-anak seusia ini tidak boleh dibiarkan sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pastikan mereka mengetahui nama, alamat, atau memiliki beberapa bentuk informasi identitas mereka. Anda juga harus memberi tahu apabila mereka merasa tidak nyaman atau takut, mereka harung langsung kembali ke anda dan memberi tahu anda tentang hal itu.
Siswa sekolah lebih sadar akan bahaya berinteraksi dengan orang asing, tetapi mereka juga cenderung percaya. Anak-anak pada usia ini perlu mempelajari aturan dasar tentang cara mengelola interaksi dengan orang asing dan cara mengidentifikasi yang harus mereka hindari.
Remaja pasti akan memahami konsep orang asing, tetapi mungkin menganggap orang asing itu menarik dan menyenangkan. Anda perlu menjelaskan bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh orang asing, dengan mengajari mereka keamanan internet, pertahankan jalur komunikasi tetap terbuka dan jadilah bagian dari lingkaran online sekaligus kehidupan sosial mereka.
Diskusi “Orang Asing” dengan Anak
Cara terbaik untuk mengatasi potensi bahaya penculikan adalah dengan membekali mereka tentang orang asing atau, membantu anak-anak dengan mengidentifikasi kemungkinan situasi dimana mereka perlu berhati-hati dalam berurusan dengan orang asing. Ini langkah-langkah membantu anak mengantisipasi bahaya:
1. Mengutip dari babycenter, untuk memulai percakapan tentang orang asing, diskusikan keamanan umum dengan anak usia 2 dan 3 tahun. Saat anda pergi keluar, minta mereka untuk tetap dekat. Juga, anak-anak seusia ini tidak terlalu mudah untuk mempelajari istilah yang benar untuk alat kelamin mereka dan kebanyakan orang tidak boleh menyentuhnya disana.
2. Beri tahu anak-anak bahwa orang asing adalah siapa saja yang tidak dikenalnya, dan tekankan orang asing belum tentu orang baik atau orang jahat – hanya seseorang yang tidak dia kenal.
3. Selain keluarga terdekat, berikan beberapa contoh orang dewasa yang dapat dimintai bantuan oleh anak, seperti orang tua, guru, atau konselor sekolah yang terpercaya. Tunjukkan figur otoritas, misalnya satpam dan karyawan toko, sehingga anak dapat mengidentifikasi orang asing yang bisa membantu
4. Ajari anak, apabila seseorang datang ke pintu rumah, dia tidak boleh membukanya tetapi harus berkata, “ibu tidak bisa datang ke pintu sekarang.” Jika orang asing memiliki sebuah paket, dia harus memberitahu orang itu untuk meninggalkannya di depan pintu atau kembali lagi lain kali.
BALQIS PRIMASARI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.