Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Waspadai Sakit Maag Jika Sudah Menimbulkan Gejala Ini

Ada kalanya gejala sakit maag tidak reda, bahkan bisa bertambah parah seperti muntah darah dan feses berwarna hitam.

30 Maret 2019 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi sakit perut (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sakit maag ditandai dengan nyeri dan mual yang kadang-kadang bisa reda hanya dengan mengkonsumsi obat maag yang dijual bebas. Tapi, ada kalanya gejalanya tidak reda, bahkan bisa bertambah parah seperti muntah darah. Kondisi ini patut diwaspadai karena bisa mengancam nyawa. 

BacaPenderita Maag Minum Yoghurt dan Makan Pedas, Boleh atau Tidak?

Istilah sakit maag merupakan suatu kumpulan keluhan, yang dalam istilah kedokteran, dikenal sebagai sindroma dispepsia. Keluhan sakit maag berhubungan dengan gangguan asam lambung, gas lambung, dan gerakan lambung, selain infeksi bakteri Helicobakter Pylori. Organ yang berkaitan dengan keluhan itu adalah kerongkongan, lambung dan usus dua belas jari.

Konsultan gastroenterologi hepatologi yang berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah, dr Hendra Nurjadin, SpPD-KGEH dalam sebuah diskusi media di Jakarta, Jumat, 29 Maret 2019, mengatakan, sakit maag biasanya ditandai dengan gangguan pencernaan seperti sakit ulu hati, perih dan panas. Lalu, perut kembung, begah, dan merasa cepat kenyang.

Penderita lain merasakan mual, muntah, sendawa, sakit menjalar ke punggung, nafas sesak, dan keluhan lain yang bermuara pada area perut bagian atas.

Gejala itu bisa berkembang menjadi lebih parah dan menjurus pada penyakit yang berbahaya. Gejala sakit maag yang perlu diwaspadai antara lain mual dan muntah yang tidak membaik dengan pengobatan standar, muntah darah, feses berdarah dan warna hitam, lengket dan berbau khas (melena).

Bagaimana maag bisa menyebabkan pendarahan? Maag terjadi karena lecet di lambung yang perlahan membuat luka. Luka semakin dalam dan terkena pembuluh darah. Pada kondisi kehabisan darah selama berjam-jam atau lebih dari satu hari, penderita akan mengalami muntah hebat. Berdarah setengah liter saja di lambung pasti sudah muntah darah.

Atau jika tidak terkena pembuluh darah, asam lambung keluar dari rongga lambung mengenai organ dalam perut seperti hati, pankreas dan lainnya. Penderita akan merasakan sakit luar biasa dan harus berkonsultasi kepada dokter sebelum kondisinya semakin parah.

Tanda bahaya lain adalah anemia atau penurunan berat badan tanpa diketahui penyebabnya, kesulitan menelan, adanya benjolan (tumor) di bagian perut atas.

Selain keluhan itu, seseorang dengan riwayat keluarga terkena kanker lambung atau keluhan maag muncul pada penderita berusia di atas 45 tahun harus segera berkonsultasi dengan dokter.

Konsultasi itu diperlukan guna memastikan permasalahan saluran pencernaan yang terjadi. Misalnya, pengobatan empirik selama satu hingga dua minggu, pemeriksaan endokskopi untuk mengetahui kelainan struktur anatomi, dan menilai kerusakan atau kelainan rongga saluran pencernaan.

BacaGejala Penyakit Jantung Bisa Mirip Sakit Maag, Apa Bedanya?

Apa risiko jika maag tidak diobati? Menurut Hendra, jika gangguan sakit maag tidak ditangani apalagi adanya infeksi kuman Helicobacter Pylori, penderita akan mudah terkena tukak lambung yang berpotensi menjadi penyakit ganas pada lambung.

ANTARA 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus