Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada beragam kuliner dari Aceh. Yang biasa kita jumpai adalah Mi Aceh, Kuah Masam Keu-Neung, Rujak Aceh, Martabak Aceh, Kopi Aceh, Ayam Tangkap, Sanger, Kue Adee, dan masih banyak lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu camilan manis dari Aceh adalah kue timpan. Sekilas bentuknya seperti arem-arem atau kue pisang karena terbungkus daun pisang. Teksturnya kenyal dan bercita rasa manis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahan dasar kue timpan adalah tepung ketan yang dicampur berbagai bahan lain. Ada kue timpan rasa srikaya, durian, kelapa, labu, atau pisang.
Baca juga: Empat Kuliner Aceh yang Menggugah Selera
Pembuat kue timpan, Junaidah mengatakan ada juga yang menambahkan potongan buah nangka pada kue timpan. "Supaya aromanya lebih sedap," kata warga Desa Alue Dua, Desa Blang Bung, Kecamatan Julok, Aceh Timur.
Kunci membuat kue timpan yang lezat, menurut Junaidah, adalah memilih bahan yang segar. Dia menggunakan kelapa yang baru dipetik, kemudian diparut, dan diambil santannya. Buah-buahan yang dimasukkan sebagai campuran tepung ketan juga masih segar.
Setelah semua bahan tercampur rata, Junaidah meletakkan adonan kue timpan ke atas selembar daun pisang kemudian membungkusnya. Kue timpan lalu dikukus sampai matang.
Kue timpan menjadi salah satu hidangan wajib saat Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, dan acara adat masyarakat Aceh. Rumah-rumah makan di Bumi Serambi Mekah itu juga banyak yang menjual kue timpan.