Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Gus Miftah: Deddy Corbuzier dan Saya Sama-sama Cerdas

Gus Miftah mengisahkan saat ia diundang dalam acara yang dipandu Deddy Corbuzier di acara Hitam Putih.

21 Juni 2019 | 12.09 WIB

Deddy Corbuzier dan Gus Miftah. Youtube
Perbesar
Deddy Corbuzier dan Gus Miftah. Youtube

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gus Miftah, pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Purwomartani, Kalasan, Sleman akan membimbing Deddy Corbuzier membaca kalimat syahadat, Jumat, 21 Juli 2019. Deddy yang seorang mentalis,  presenter dan artis ini memutuskan menjadi muallaf dan akan membaca syahadat usai waktu salat Jumat di pesantren itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Miftah Maulana Habiburrohman,  nama asli Gus Miftah ini mengisahkan saat ia diundang dalam acara yang dipandu Deddy Corbuzier di acara Hitam Putih. Saat obralan di acara itu, Sama-sama nyambung dan diskusi berlanjut usai acara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Dulu saya jadi bintang tamu di Hitam Putih kebetulan kita ngobrol, klik nyambung. Karena beliau orang cerdas dan saya sangat cerdas.  Akhirnya alhamdulillah nyambung.  Terakhir kita sering youtube-an bareng sering colabs (kolaborasi),” kata Gus Miftah Pesantren  Ora Aji, Jumat, 21 Juni 2019.

Di sela-sela diskusi, mengobrol dan pertemuan itulah Gus Miftah dan Deddy Corbuzier sering berdiskusi soal Islam. Deddy sempat menyatakan ingin belajar Islam dari dua sumber yaitu Gus Miftah dan Cak Nun. 

“Maka, saya pernah sowan Cak Nun saya telponkan langsung ke Deddy Corbuzier mereka ngobrol. Baru sekali itu tok. Tapi sepanjang perjalanan banyak pertanyaan yang menurut saya bagus dari si Deddy. Karena dia orangnya rasional saya harus menjelaskan segala sesuatu dengan rasional juga,” kata Kiai gondrong ini.

Gus Miftah mengaku dengan sabar menjelaskan satu persatu tentang Islam ke Deddy. Dia juga memberi pengertian soal akidah beragama  Islam itu bisa dirasionalkan. “Itu lah yang membedakan agama dengan ilmu pengetahuan. Deddy pun menerima,” kata dia.

Baca juga: Jamaah Pengajian Gus Miftah, dari PSK, Artis, Hingga Pejabat 

Ia mengisahkan, termasuk kenapa perintah agama banyak yang tidak rasional. Sebagai contoh, kenapa Nabi Ibrahim diperintah untuk menyembelih putranya, Ismail.  Nabi Ibrahim dibakar oleh raja Namrud juga tidak mempan dan lain-lain. “Ya saya bilang itu lah uniknya agama,” kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus