Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi lagu About Damn Time, Lizzo, memberikan klarifikasi terkait tuduhan pelecehan seksual yang telah diajukan oleh ketiga eks penarinya. Berdasarkan pernyataannya yang diunggah melalui Instagram dan Twitter, ia menyatakan tidak pernah melakukan body shaming dan tidak melakukan pelecehan seksual kepada siapa pun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya di sini bukan karena ingin dilihat sebagai korban, tetapi saya pun mengetahui bahwa saya bukan pelaku seperti yang orang-orang itu dan media telah gambarkan selama beberapa hari," tulisnya pada Kamis, 3 Agustus 2023.
Lizzo Dituduh Paksa Penarinya Lakukan Aksi Tidak Senonoh
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari People, mantan para penari Lizzo menyatakan kalau mereka pernah dipaksa untuk menyentuh penari telanjang dan melakukan sejumlah aksi tidak senohon sesuai keinginan sang penyanyi. Lizzo juga dikatakan telah memaksa salah satu penarinya untuk menyentuh payudara dari penampil, padahal penari tersebut tidak menginginkannya.
Bukan hanya itu, Lizzo juga dituduh telah memaksa petugas keamanan untuk ditelanjangi di atas panggung. "Saat dia (petugas keamanan) naik ke atas panggung, celananya ditarik ke bawah, memperlihatkan bagian bokong. Lizzo kemudian berteriak, 'lepaskan!' sementara penampil klub memuluk satpam menggunakan cambuk."
Menanggapi tuduhan, penyanyi 35 tahun itu mengutarakan kalau semua pernyataan yang dijatuhkan padanya sangat keterlaluan. "Biasanya saya memilih untuk tidak menanggapi tuduhan palsu tetapi kali ini sangat tidak dapat dipercayai dan terlalu keterlaluan untuk tidak ditanggapi," tulisnya.
Lizzo Bantah Lakukan Body Shaming dan Rasis kepada Penarinya
Lizzo terkenal dengan citranya yang mendukung segala bentuk tubuh (body positivity). Namun, eks penarinya yang bernama Arianna Davis mengaku telah mendapatkan body shaming beberapa kali. Lizzo pernah mempertanyakan soal alasan berat badan Davis yang naik dan memaksa untuk mengetahui permasalahan pribadi.
"Lizzo dan nona (koreografer Tanisha) Scott mendesak nona Davis untuk menjelaskan kenapa dia tampak kurang ceria dan kurang lincah dibandingkan sebelum tur dimulai," tutur kuasa hukum para penari.
Bukan hanya itu, Lizzo juga diduga telah memberikan perlakuan berbeda kepada para penari berkulit hitam. Dalam hal tersebut, penari kulit hitam sering digambarkan sebagai pemalas.
"Sifat menakjubkan tentang bagaimana Lizzo dan tim manajemennya memperlakukan pemain mereka tampaknya bertentangan dengan semua yang diperjuangan Lizzo di depan umum, sementara secara pribadi dia mempermalukan para penarinya dan merendahkan mereka dengan cara yang tidak hanya ilegal tapi juga benar-benar melemahkan moral," tutur Ron Zambrano, kuasa hukum penari.
Sementara itu, Lizzo menyatakan kalau dirinya sangat menghargai perempuan dan tidak melakukan body shaming kepada siapa pun. "Tidak ada yang lebih saya anggap serius dibandingkan menghargai perempuan di dunia selayaknya. Saya tahu apa rasanya di body shamed dalam kehidupan sehari-hari dan tidak akan pernah mengkritik atau mempecat pekerja karena berat badan mereka," tulisnya.
GABRIELLA AMANDA | PEOPLE