Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Wisata Gunung Kelud, dari Taman Bunga Sampai Pendakian

Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri mulai berbenah untuk mengangkat kembali potensi wisata Gunung Kelud pasca-erupsi pada 2014 lalu.

24 Januari 2018 | 15.07 WIB

Dua pengunjung berfoto di zona agrowisata Margomulyo, Kelud, Kediri, Jawa Timur.  Tempo/Frabcisca Christy Rosana
Perbesar
Dua pengunjung berfoto di zona agrowisata Margomulyo, Kelud, Kediri, Jawa Timur. Tempo/Frabcisca Christy Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Kediri - Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri mulai berbenah untuk mengangkat kembali potensi wisata Gunung Kelud pasca-erupsi pada 2014 lalu. Pembenahan itu mulai serius digarap dan ditargetkan rilis bertahap sepanjang 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kepala Divisi Wisata Wilayah Perusahaan Daerah Perkebunan Margomulyo Budi Setiawan mengatakan pembangunan wisata Kelud dibagi menjadi tiga zona. “Zona Sirkuit Kelud, Zona Agrowisata Margomulyo, dan Zona Produksi,” katanya di kompleks wisata Kelud, Desa Sugihwaras, Kediri, Jawa Timur, Senin, 22 Januari 2018,.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Setiap zona memiliki atraksi yang berbeda. Zona Sirkuit Kelud, misalnya, menawarkan konsep pelancongan sporty, seperti off-road dan pendakian. Di area ini, turis bisa menyaksikan keindahan kawah Gunung Kelud di antara Puncak Gajah Mungkur, Puncak Kelud, dan Puncak Sumbing.

Sedangkan Zona Agrowisata Margomulyo menawarkan konsep wisata yang lebih santai. Zona ini menyajikan pemandangan berupa hamparan taman bunga yang bersanding dengan tanaman lain. Ada 60 jenis bunga dan lima jenis tanaman buah yang tumbuh di zona ini.

Agrowisata Margomulyo terbagi atas dua sisi, yakni barat dan timur. Sisi barat disebut Taman Lembu Suryo. Selain menyaksikan taman, di sana, pengunjung bakal belajar mengenal legenda Lembu Suryo, yang erat dengan asal-usul Gunung Kelud.

Sedangkan sisi barat meliputi Taman Dewi Kili Suci. Sama seperti Lembu Suryo, Dewi Kili Suci juga erat kaitannya dengan dongeng terciptanya Gunung Kelud.

Adapun zona produksi merupakan wilayah yang digunakan untuk sentra kuliner dan oleh-oleh. Bisa juga disebut kawasan belanja. “Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah akan memajang produknya di sana,” tutur Budi.

Salah satu lokasi yang masuk zona ini adalah Kampung Durian, yang bakal dirilis pada Februari mendatang. Selanjutnya, bakal dibangun rumah susu, rumah cokelat, dan rumah jamur.

Ketiga zona ini bakal berintegrasi satu sama lain. Pengelola akan menyediakan paket wisata yang memayungi zona-zona tersebut. Seluruhnya bakal efektif dibuka pada akhir 2018.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Âİ 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus