Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Lubukbasung, Sumatera Barat - Bau tak sedap merebak di sekitar Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Penyebabnya, sekitar 100 ton bangkai ikan dibuang ke danau vulkanik itu.
Tak kurang 100 ton ikan nila yang dibudidayakan warga di Danau Maninjau mati akibat angin kencang disertai curah hujan tinggi sejak beberapa hari lalu.
Ikan-ikan itu milik para pembudi daya ikan keramba jaring apung di sana. Aroma busuknya tercium dari Muko-muko Nagari Kotomalintang sampai ke Bayur. “Kondisi ini terjadi semenjak hari Minggu lalu sampai hari ini," kata Jondra Putra, 36 tahun, seorang warga Maninjau, Selasa, 6 Desember 2017.
Bau tidak sedap itu merebak karena pembudi daya di Danau Maninjau membuang bangkai ikan ke danau. Jondra berharap para pembudi daya menguburkan ikan di tempat yang jauh dari permukiman warga.
"Dengan cara itu, kondisi udara tidak akan tercemar dan wisatawan akan betah berada di danau tersebut," ucapnya.
Pembudi daya ikan keramba jaring apung, Tami, 63 tahun, mengatakan membuang ikan yang sudah mati ke danau karena tidak punya tempat dan tenaga untuk mengubur peliharaannya. "(Paling) beberapa hari ke depan daging ikan sudah habis terurai," katanya.
Wali Nagari Kotomalintang Nazirudin mengimbau pembudi daya ikan mengubur bangkai ikan atau menjadikannya makanan lele supaya tidak mencemari lingkungan. "Imbauan ini sudah sering kami sampaikan."
ANTARA
Berita Lain:
Lewat Tol Soroja, Kawasan Wisata Bandung Selatan Ini Jadi Lebih Dekat
Agenda Tahun Baru Bangka Belitung: Jazz on the Bridge
Libur Akhir Tahun, 5 Tip Cermat Memilih Agen Perjalanan
5 Langkah Memilih Buah Durian Enak
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini