Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

2 Mei 2024 | 13.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca panas ekstrem melanda sejumlah wilayah di Asia Selatan. Beberapa negara melaporkan dampak serius dari cuaca ekstrem tersebut. Bahkan kenaikan suhu disebut menyebabkan korban tewas. Alhasil, beberapa wilayah menerapkan pembatasan aktivitas, hingga penutupan sekolah sementara dan mengalihkan pembelajaran di kelas menjadi pembelajaran daring. Dilansir dari berbagai sumber, inilah 5 negara Asia yang sedang mengalami panas ekstrem.

1. Myanmar

Myanmar mencatat suhu terpanas pada bulan April sebesar 48,2 derajat Celcius. Panas ekstrem yang melanda terutama di Kota Chauk di wilayah Magway, Myanmar pada Ahad lalu. Merurutkan pernyataan dari kantor cuaca negara itu, suhu tertinggi yang pernah tercatat di Myabmar pada bulan April sejak pencatatan dimulai 56 tahun yang lalu.

2. Vietnam

Media Vietnam melaporkan cuaca teriknya membuat masyarakat berbondong-bondong mencari perlindungan di pusat dunia maya ber-AC di pusat bisnis Kota Ho Chi Minh. Badan Meteorologi Vietnam telah memperingatkan risiko kebakaran hutan, dehidrasi, dan heat stroke karena suhu udara di beberapa wilayah utara dan tengah Vietnam diperkirakan berada di kisaran 40,2 hingga 44,0 derajat Celcius.

Badan tersebut melaporkan pada Minggu, 28 April, bahwa suhu udara tidak akan turun hingga Rabu, 1 Mei mendatang. Selain itu, dengan konsumsi listrik yang mencapai rekor tertinggi dalam beberapa hari terakhir, perusahaan listrik negara Vietnam mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan AC secara berlebihan.

3. Thailand

Badan Meteorologi Thailand telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk menghindari aktivitas di luar ruangan dalam waktu lama. Suhu Terik di Kota Bangkok diperkirakan akan terus meningkat hingga 52 derajat Celcius.

Kementerian Kesehatan mengatakan pada Rabu malam bahwa 30 orang meninggal akibat sengatan panas antara 1 Januari hingga 17 April. Pada periode yang sama tahun lalu, jumlah orang yang tewas mencapai 37 orang.

4. India

Bangladesh mencatatkan rekor terbaru suhu tertinggi yang terjadi setelah tahun 1948. Ada delapan orang trermasuk diantaranya 2 orang guru meninggal dunia akibat serangan suhu panas yang terjadi. Pemerintah mengambil Langkah untuk menutup sekolah-sekolah dalam masa suhu ekstrem masih berelangsung. 

Dilansir dari Antara, gelombang panas telah melanda Bangladesh selama 29 hari berturut-turut. Diprediksi tidak ada hujan atau penurunan suhu yang terjadi dalam masa tiga hari ke depan sejak. Diketahui suhu di yang tercatat di Kota Dhaka distrik Chuadanga mencapai 39-42,7 Celcius pada Jumat.

5. Filipina 

Biro cuaca negara Filipina memperingatkan indeks panas tinggi. Biro tersebut menegaskan bahwa Filipin masuk kategori “bahaya.” Adapun suhu panas yang diperkirakan akan tyerjadi di negara ini ialah mencapai 42-51 derajat Celcius.

Pemerintah Filipina juga menganjurkan pembatasan aktivitas di luar ruangan karena berisiko. Selain itu sekolah-sekolah juga dihimbau agar melakukan pembelajaran daring untuk melindungi siswa dari cuaca panas tinggi.

Peristiwa El Nino atau pemanasan suhu muka laut menjadi penyebab suhu ekstrem yang sering terjadi. Pada tahun 2023 El Nino bergerak pesat dari bulan Juli-Agustus dan mencapai puncak pada bulan November hingga Januari 2024. Peristiwa El Nino terjadi setiap dua hingga tujuh tahun dengan rata-rata rentang waktu sembilan hingga dua belas bulan. Pola iklim ini alami terjadi dan dipengaruhi oleh aktivitas manusia.

Dampak El Nino yang terjadi pada tahun 2023 akan terasa satu tahun setelahnya, dalam artian tahun 2024. Sekretaris Jendral WMO, Prof. Taalas menyebutkan tahun ini kemungkinan akan menjadi tahun terpanas dalam catatan. Hal tersebut juga disebabkan oleh dampak dari meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca. 

Prakiraan terbaru dan penilaian para ahli mengenai suhu ekstrem menunjukkan kemungkinan besar akan terjadinya pemanasan berkelanjutan di Pasifik tengah-timur khatulistiwa setidaknya selama empat musim berikutnya yang saling tumpang tindih dalam 3 bulan: November-Januari, Desember-Februari, Januari-Maret, dan Februari-April 2024 .

TIARA JUWITA| MICHELLE GABRIELA| DEWI ELVIA MUTHIARINY

Pilihan Editor: Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus