Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Ada Festival Tepi Sawah di Bali, Endah Laras Nyinden dan Nge-jazz

Seperti namanya, Festival Tepi Sawah berlangsung di tepi persawahan Desa Pejeng, Kabupaten Gianyar, Bali pada 6 - 7 Juli 2019.

26 Juni 2019 | 21.01 WIB

Suasana Festival Tepi Sawah di Desa Pejeng, Kabupaten Gianyar, Bali, pada 2018. Dokumentasi Festival Tepi Sawah
Perbesar
Suasana Festival Tepi Sawah di Desa Pejeng, Kabupaten Gianyar, Bali, pada 2018. Dokumentasi Festival Tepi Sawah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Festival Tepi Sawah bisa menjadi pilihan bagi Anda yang menghabiskan akhir pekan di Bali pada awal Juli nanti. Seperti namanya, Festival Tepi Sawah berlangsung di tepi persawahan Desa Pejeng, Kabupaten Gianyar, Bali pada Sabtu - Minggu, 6 - 7 Juli 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sejumlah agenda menarik akan mengisi festival tersebut. Di antaranya pertunjukan musik, lokakarya, dan instalasi seni. Festival Tepi Sawah tahun ini adalah kali ketiga diadakan sebagai acara dengan ragam kesenian.

"Tahun ini ada yang spesial. Sindennya bisa menyanyi jazz dan blues, Endah Laras," kata Nita Aarsent, pendiri Festival Tepi Sawah untuk urusan agenda program acara, Selasa, 25 Juni 2019. Ada pula talenta berbakat sinden Woro Mustika, berumur 17 tahun, yang juga akan hadir menghibur dalam Festival Tepi Sawah.

Tak ketinggalan dalang cilik Bali, Narend juga akan memeriahkan acara. Ada juga sesi acara tarian yang diisi oleh Papua Mania, penampilan penyanyi Anda Perdana, sampai duet I Wayan Balawan dan Made Ciiiaaattt -pendiri komunitas Kids of Pegok, yang mengajarkan anak-anak gamelan mulut.

Sesi jumpa media Festival Tepi Sawah di Denpasar, Selasa, 25 Juni 2019. Dokumentasi Festival Tepi Sawah

Made Taro juga mengisi lokakarya dengan Littletalks Ubud, serta kegiatan kesenian untuk anak-anak menggunakan bahan daur ulang. Ragam acara ini bisa dinikmati oleh seluruh pengunjung anak-anak maupun dewasa.

Pendiri Festival Tepi Sawah, Etha Widyanto mengatakan setiap tahun selalu ada gagasan baru agar Festival Tepi Sawah selalu menarik. "Kami terinsiprasi menyiapkan wayang-wayangan sebagai bagian dari dekorasi," ujar dia. Dekorasi itu, menurut dia, mengikuti acara utama yang akan dibawakan dalang cilik, Narend.

Pengunjung Festival juga bakal bernostalgia dengan lagu-lagu Koes Plus. Musababnya, penyelenggara Festival Tepi Sawah juga menghadirkan acara 'Tribute untuk Koes Plus'. Nostalgia ini akan diisi dengan bernyanyi bersama lagu-lagu dari grup musik pelopor pop dan rock 'n roll Indonesia pada era 1970-an.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus