Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Akhir-akhir ini banyak perilaku penumpang pesawat menjadi berita utama di media, mulai dari merebahkan sandaran kursi hingga mengganggu penumpang di belakangnya sampai menendang tempat duduk selama dalam penerbangan. Padahal, antara lepas landas dan mendarat, ada kode etik tak tertulis yang harus dipatuhi oleh penumpang pesawat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awak kabin Cher Killough mengatakan bahwa banyak hal terlarang yang dilakukan penumpang di pesawat. Saking kesal dengan perilaku penumpang seperti itu, pramugari itu mengatakan semestinya mereka terkena hukuman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia pun membagikan sebuah video di TikTok tentang perilaku buruk penumpang selama di penerbangan.
Duduk Melebar
"Nomor 1 adalah manspreading," katanya tentang tren yang mengganggu ruang milik penumpang lain. Manspreading merupakan istilah untuk penumpang yang melebarkan kaki sehingga mengambil area milik penumpang lain. "Khususnya, manspreading saat Anda berada di kursi tengah."
Dalam video lain, Killough mengutarakan keluhannya tentang perjalanan udara. Pada bulan Mei, petugas pesawat secara viral mengungkap perilaku wisatawan, termasuk menaiki pesawat dan muntah-muntah di seluruh kabin.
Memakai Celana Pendek
Dan di awal tahun, dia menyarankan para jet-setter untuk tidak mengenakan celana pendek saat berada di ketinggian 30.000 kaki. Menurut dia, celana pendek bisa membuat penumpang kedinginan sehingga merasa tidak nyaman karena suhu yang biasanya rendah di langit.
Tapi kedinginan hanyalah gangguan kecil saat memakai celana pendek. Ada satu masalah lebih besar yang bisa dihadapi penumpang yang menggunakannya. Pramugari yang juga pengguna TikTok @clauucuerdo mengatakan bahwa saat perlu evakuasi, penumpang akan turun lewat seluncuran pintu darurat yang terbuat dari karet.
"Jika terjadi keadaan darurat dan evakuasi harus dilakukan, perosotan tiup akan keluar dari pintu dan jendela pesawat yang akan mengembang saat itu juga dan semua penumpang harus melompat. Dengan kecepatan saat meluncur turun, Anda akan (merasa seperti) terbakar. (Seluncuran itu) benar-benar membakar seluruh kaki jika Anda tidak mengenakan celana panjang," kata dia, seperti dilansir dari Mirror.
Pakai Wewangian
Satu hal lagi yang ditambahkan Killough dalam daftar hal terlarang di pesawat adalah menggunakan wewangian yang tidak biasa atau parfum dengan bau menyengat.
“Bau seperti apa pun di pesawat seharusnya dilarang,” kata dia. “Saya tidak peduli apakah itu baik atau buruk, tidak seorang pun ingin mencium aroma orang lain, entah itu bau badan atau parfum maupun cologne.”
Alasannya, di lingkungan kabin saat berada di ketinggian, orang akan lebih mudah merasa mual. "Jadi memakai wewangian tambahan bukanlah perpaduan yang baik.”
Tidak Pakai Alas Kaki
Terakhir, ia menegaskan kembali aturan tidak tertulis di pesawat, yakni tidak berjalan tanpa alas kaki. "Tidak ada waktu yang tepat untuk bertelanjang kaki di kabin," kata Killough. Hal itu terutama berlaku saat akan ke toilet karena toilet kotor.
"Saya sering melihat itu, dan itu seharusnya melanggar hukum," kata dia.
Dilansir dari New York Post, American Airlines merinci hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan penumpang dalam kontrak "ketentuan pengangkutan"-nya. Untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi semua penumpang, maskapai penerbangan mengharuskan setiap orang untuk berpakaian pantas, yang berarti kaki telanjang atau pakaian yang menyinggung tidak diperbolehkan, menurut American Airlines.
Aturan No. 21 pada "Kontrak Pengangkutan" United Airlines juga memuat berbagai alasan seseorang dapat ditolak masuk ke pesawat atau mungkin dikeluarkan. Salah satu variabel yang tercantum termasuk penumpang yang bertelanjang kaki, tidak berpakaian pantas atau menyinggung.
NEW YORK POST | MIRROR
Pilihan Editor: Etika Duduk di Kursi Baris Pintu Keluar Pesawat