Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cina memiliki bandara tercanggih dan salah satu terbesar di dunia: Bandara Internasional Daxing Beijing. Untuk mengakomodasi lalu lalang wisatawan, pebisnis, dan delegasi konferensi, bandara itu mengoperasikan Aerotel Beijing, bagian dari jaringan hotel bandara Aerotel Plaza Premium Group, yang merupakan hotel bandara terbesar di Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aerotel Beijing memiliki 215 kamar, yang mulai dioperasikan pada 25 September. Aerotel itu memiliki dua lantai dengan luas total 9.000 meter persegi (96.875 kaki persegi). Meskipun berpredikat sebagai Aerotel terbesar di Beijing, bila dibandingkan luas terminal Daxing 700.000 meter persegi, Aerotel Beijing hanya titik kecil pada bandara berbentuk bintang itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terletak di terminal bagian barat laut Daxing, Aerotel Beijing berjarak lima menit dari konter check-in domestik terdekat dan 10 menit berjalan kaki dari konter internasional. Didesain sebagaimana hotel budget umumnya yang minimalis. Warna-warna perabotnya tak mencolok dan fokus terhadap tempat tidur dan kamar mandi yang nyaman.
Lobi Aerotel Beijing di Bandara Daxing. Foto: Plaza Premiun Group
Para tamu dapat menyewa kamar dalam tiga pilihan: 6 jam, 9 jam, dan 12 jam. Jadi, lumayan berhemat karena tak dikenakan tarif harian, "Kami menciptakan Aerotel untuk menjaga pelancong yang membutuhkan ruang untuk beristirahat tepat di terminal tanpa kendala waktu check-in," kata Song Hoi-see, pendiri dan CEO Plaza Premium Group. Library Lounge, restoran khas Aerotel Beijing, menyajikan prasmanan internasional dan menawarkan menu a la carte.
Bagi mereka yang ingin menjaga kebugaran, Aerotel Beijing memiliki ruang gim, berbentuk sangkar burung. Aerotel Beijing juga merupakan hotel pertama dalam Aerotel Plaza Premium Group yang memiliki dua ruang pertemuan dan ruang VIP multifungsi berkapasitas 36 tamu.
Aerotel Plaza Premium Group mulanya dikenal sebagai pemilik lounge bandara, namun kini telah berkembang dan mengoperasikan 10 properti Aerotel di seluruh dunia. Hotel bandara memang merupakan tren yang mengikuti industri penerbangan. Hotel bandara - baik di terminal atau properti dekat bandara - telah menjadi lebih populer dan terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir.
Aerotel Beijing disewakan untuk 6 jam, 9 jam, dan 12 jam. Tamu yang jenuh di kamar bisa memanfaatkan ruang kebugaran berbentuk sarang burung. Foto: Plaza Premiun Group
Bandara John F. Kennedy misalnya, baru-baru ini membuka hotel TWA, sebuah Aerotel yang telah lama ditunggu-tunggu, dengan 512 kamar dan bertema penerbangan retro. Sementara itu, Paradise City di luar Bandara Internasional Incheon di Korea Selatan adalah resor senilai U$2 miliar. Paradise City interiornya dipajangi karya seni dari Damien Hirst dan Yayoi Kusama, dilengkapi taman hiburan malam dan sebuah kasino.