Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Permak Ulang Busana Usang

Rework thrift menawarkan pakaian bekas yang diberi sentuhan tambahan sehingga unik. Terancam larangan impor pakaian bekas.

16 Oktober 2023 | 00.00 WIB

Hasil rework baju bekas model color block dan ruffle buatan TemanThrifty. Dokumentasi TemanThrifty
material-symbols:fullscreenPerbesar
Hasil rework baju bekas model color block dan ruffle buatan TemanThrifty. Dokumentasi TemanThrifty

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ringkasan Berita

  • Rework thrift merupakan busana yang dijahit dari pakaian bekas.

  • Seperti baju thrifting yang mengusung sustainable fashion, bedanya, rework memberi sentuhan tambahan pada pakaian bekas.

  • Konsumen menyukai rework thrift karena desain yang berbeda dari produk massal dan harganya relatif lebih murah ketimbang pakaian baru.

Sederet kemeja perempuan warna-warni berjejer di rak toko TemanThrifty di Cibeunying Kidul, Kota Bandung. Tampak kinclong dan mulus, baju-baju tersebut merupakan pakaian bekas hasil daur ulang. Istilahnya adalah rework thrift. Via Rini Anggraeni, pendiri TemanThrifty, mengaku sebagian besar bahan jualannya didapat dari pasar busana impor bekas Gedebage, Bandung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Rework thrift merupakan pengerjaan ulang baju bekas layak pakai menjadi pakaian baru. Tren ini berawal dari ide fashion sirkular yang memperpanjang masa pakai pakaian. Bersamaan dengan itu, hadir pula istilah sustainable fashion atau busana berkelanjutan yang bertujuan mengurangi limbah tekstil. Pemikiran itu pula yang menggerakkan Via cs di TemanThrifty.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selain menggunakan pakaian bekas, mereka memakai kain sisa jahitan. “Kami berusaha memanfaatkan semua bahan agar tidak ada sampah tersisa,” ujar Via kepada Tempo pada Jumat, 13 Oktober 2023.

Hasil rework baju bekas ruffle buatan TemanThrifty. Dokumentasi TemanThrifty

Rework thrift juga berfokus pada hasil kreatif pembuatnya, yaitu menjadikan pakaian lebih unik. Sebagian besar produk rework karya sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung ini merupakan kemeja yang diperuntukkan bagi perempuan dan ibu muda. Via mengubah bajunya dengan memotong dan menjahit di sini-sana. Di antaranya bagian tangan, dengan menambahkan karet agar lebih stylish dan mudah disingsingkan saat beraktivitas.

Via juga bereksperimen dengan warna dan motif. Misalnya dengan menambahkan potongan kain perca polkadot hingga tille—jenis kain dengan lubang-lubang kecil—di beberapa bagian baju.

Semua kerja ini berawal dari hobi Via berburu pakaian bekas impor alias thrifting. Dari awalnya sekadar menjadi konsumen, pada 2019, dia mulai mencari keuntungan dari hobi tersebut dengan menjualnya kembali. Setahun kemudian, Via kepikiran untuk memberikan sentuhan pada pakaian-pakaian bekas itu sebelum memasarkannya. “Sebelumnya, baju yang saya jual dari thrifting hanya dicuci. Saya ingin memberikan value lebih,” ujarnya.

Desain pertama Via adalah kemeja color block, yakni gabungan dua atau lebih warna dalam satu baju. Ia menukar warna di bagian tangan dan menambahkan saku baru pada baju tersebut. Hasilnya, busana itu langsung terjual setelah ia mengunggahnya di media sosial pada 2020.

Bersama kakaknya, Gian Rizky Pratama, Via mendirikan bisnis rework mereka. Keduanya melibatkan orang-orang sekitar, seperti tetangga rumah dan karyawan perusahaan tekstil yang terkena PHK akibat pandemi Covid-19.

Gian mengatakan, pakaian-pakaian yang kena sentuhan ulang tersebut harganya dibanderol jauh lebih mahal ketimbang koleksi baju bekas yang mereka jual sebelumnya. "Namun jumlah peminatnya justru meningkat," katanya.

Karena itu, mereka menambah jumlah karyawan, terutama penjahit. Saat ini, TemanThrifty diperkuat 12 penjahit yang berasal dari sekitar toko mereka di Gedebage. Karena kakak-adik itu nihil pendidikan dan latar belakang desain, mereka juga mempekerjakan perancang busana.

Pilihan Gaya Rework Thrift

Pengunjung diundang datang ke toko untuk menyaksikan proses rework. “Bisa juga membawa baju sendiri untuk didesain kembali,” kata Gian. Dengan demikian, koleksi busana kita bisa diperbarui tanpa harus menghasilkan limbah tekstil. Lubang atau noda pada pakaian, Gian melanjutkan, mereka tutup dengan kain atau benang aneka warna sesuai dengan kreasi desainer di TemanThrifty—yang sepanjang tahun lalu mengklaim menjual sepuluh ribuan potong.

Pembeli mereka tak sebatas dari Bandung, tapi hingga lintas nusa. Risya Aska Aulia, warga Balikpapan, Kalimantan Timur, menyukai rework thrifting karena desain yang unik dan berbeda dengan baju produksi massal.

Risya mengenal TemanThrifty sejak Oktober 2022 dan rutin belanja di sana saban bulan. Satu desain favoritnya adalah Color Block Ruffle, yakni busana feminin dengan tambahan potongan kain warna-warni dan desain ruffle—kain yang diserut menghasilkan model bergelombang bak kelopak bunga. Selain soal keunikan, faktor harga menjadi alasan Risya memilih baju rework. Koleksi yang dia beli dari TemanThrifty berkisar Rp 200 ribu. “Ada juga yang di bawah Rp 100 ribu,” kata Risya.

Risya Aska Aulia, pelanggan dengan baju rework karya TemanThrifty. Dokumentasi Pribadi

Keunikan baju hasil perombakan juga dijual oleh Bazooqu, merek rework thrift yang juga berbasis di Bandung. Zulfah Nazala mendirikan bisnis itu pada 2018. Alasan dia melakukan rework thrift kurang-lebih sama: cemas melihat limbah tekstil yang kian menggunung. Zulfah menjual busana perempuan dengan model khas berupa aksen ruffle yang bertumpuk di lengan. Akun Instagram Bazooqu diikuti lebih dari 36 ribu orang.

Setelah Larangan Impor Pakaian Bekas

Rework thrift mengandalkan baju bekas impor sebagai bahan baku utama. Gian, pemilik TemanThrifty, mengatakan bahwa pasokan mereka datang dari Pasar Cimol Gedebage, Bandung Timur, satu sentra thrifting di Bandung dan sekitarnya.

Pedagang gerai kemeja flanel di pasar pakaian impor bekas Cimol Gede Bage, Bandung, Jawa Barat, 16 Maret 2023. TEMPO/Prima Mulia

Pasokan bahan baku itu mulai terganggu. Pada 21 Maret 2023, petugas Kepolisian Daerah Jawa Barat menggerebek pedagang pakaian bekas impor di Pasar Cimol. Mayoritas pedagang sempat menutup gerai mereka. Pemerintah daerah menyatakan bahwa ada bakteri yang membahayakan di pakaian bekas impor.

Larangan impor pakaian bekas awalnya mencuat lewat Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 40 Tahun 2022. Bagian keempat aturan tersebut memaparkan barang bekas yang dilarang masuk, seperti kantong, karung, dan pakaian. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memusnahkan 824 bal pakaian bekas di Sidoarjo, Jawa Timur, pada 20 Maret 2023. Pada 10 Oktober lalu, dia kembali hendak membakar pakaian bekas sitaan. “Ini sampah dari luar negeri,” kata Zulkifli.

Meski pemusnahan tersebut urung berlangsung, Gian tetap merasakan dampaknya. Dia merasa penyebutan sampah tersebut membuat usaha thrift menjadi negatif. Padahal, dia melanjutkan, sustainable fashion paling banyak berasal dari pakaian bekas. Sampai-sampai, dia hendak mengganti nama tokonya.

Untuk mengantisipasi berkurangnya pasokan baju bekas, TemanThrifty mencari jalan lain. Misalnya mendatangkan baju bekas dari sejumlah komunitas. Mereka juga memberikan diskon bagi pelanggan yang menyerahkan baju bekas ke TemanThrifty.

Sebagai bahan tambahan, mereka berburu potongan kain di pabrik-pabrik tekstil di sekitar Bandung. Semuanya bahan sisa atau bekas. "Kami tak akan beli pakaian baru untuk mempertahankan konsep sustainable fashion," ujar Gian.

ILONA ESTERINA | GHOIDA RAHMA | RIANI SANUSI PUTRI
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus