Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Belitung Unggulkan Seni Budaya dalam Wonderful Sail to Indonesia

Wisatawan mancanegara dan nusantara mengakui keindahan Belitung. Walhasil seni budaya Belitung yang bakal ditonjolkan dalam Sail Indonesia 2019.

15 Oktober 2019 | 12.30 WIB

Pantai Tanjung Tinggi, Belitung. Shutterstock
Perbesar
Pantai Tanjung Tinggi, Belitung. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Belitung - Rangkaian kegiatan Wonderful Sail To Indonesia 2019 di Pulau Belitung akan dilaksanakan di Pantai Tanjung Kelayang, pada 16-20 Oktober 2019. Rencananya ada sekitar 66 yacht dari 13 negara peserta akan hadir dalam event tersebut.

Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobi mengatakan Sail Indonesia 2019 di Belitung bakal lebih banyak menampilkan tradisi adat dan seni budaya khas Belitung kepada para wisatawan.

"Kami tidak menonjolkan lagi keindahan alam yang dikaruniakan Tuhan kepada Belitung karena mereka sudah menjelajahi indahnya pemandangan yang kami punya. Kami akan menonjolkan seni budaya sebagai wujud kekayaan dari destinasi yang kami miliki," ujar Isyak kepada Tempo, Selasa, 15 Oktober 2019.

Menurut Isyak, pementasan seni budaya itu akan menunjukan bahwa Belitung mempunyai seni budaya yang kuat, dan menarik sehingga layak disaksikan oleh para turis, "Seni budaya yang ditampilkan antara lain campak gendang ketakong, berebut lawang, berlipat hingga pagelaran Belitung Unique Costume Show," ujar dia.

Isyak menuturkan salah satu pementasan yang paling menarik dan bisa menjadi daya tarik Belitung, adalah tradisi berebut lawang karena ada kekuatan pantun sebagai bagian dari budaya Melayu.

Tari Tonghin Fanghin Jit Jong merupakan salah satu seni budaya di Belitung. Pada saat Sail Indonesia 2019, Belitung lebih fokus memamerkan seni budaya. (Dok. Dirjen GTK Kemdikbud)

"Penampilan budaya berebut lawang harus ada penerjemah yang sangat kuat di situ, karena ada pantun yang jika diterjemahkan dengan bahasa asing akan sedikit tidak nyambung. Namun jika bisa menceritakan dari awal kepada turis tradisi ini, maka ketika disaksikan mereka akan mengerti maksudnya," ujar dia.

Tidak hanya tradisi adat dan seni budaya lokal, kata Isyak, pihaknya juga menggelar kesenian dan budaya lain, seperti Barongsai dan Barong Bali sebagai upaya menunjukkan warna-warni Belitung.

"Kami ingin menunjukkan bahwa Belitung benar-benar laskar pelangi yang banyak sekali suku agama tapi hidupnya berdampingan dan harmonis. Penampilan seni budaya ini tanpa mengurangi porsi penampilan mayoritas yang menampilkan kebudayaan adat istiadat dan kearifan lokal melayu itu sendiri," ujar dia.

Isyak menambahkan pihaknya mengharapkan event tersebut bisa menambah daya tarik dan menambah jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Belitung.

"Selain pentas kesenian, kami juga menggelar live musik, dinner party dan city tour untuk berkunjung ke destinasi lain yang ada di Belitung," ujar dia. SERVIO MARANDA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Servio Maranda

Servio Maranda

Kontributor Tempo di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus