Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Belum juga naik layar, film Bumi Manusia sudah disambut banyak kritik. Pemilihan Iqbaal Ramadhan sebagai pemeran utama hingga detil penggunaan properti, jadi titik yang paling banyak dikomentari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masalah kostum, misalnya. Tak sedikit netizen menggap busana yang dikenakan pemain Bumi Manusia terlalu modern, tidak sesuai dengan latar cerita yang diciptakan Pramoedya Ananta Toer dalam novelnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Frederica, produser Falcon Pictures, memberi jawaban. Ia optimistis orang-orang yang berada di balik layar Bumi Manusia telah bekerja maksimal demi memberikan hasil terbaik di filmnya.
"Kami kerja sama dengan orang yang profesional di bidangnya. Kami percaya mereka sudah lakukan yang terbaik dan sudah melakukan riset," kata Frederica, kepada tabloidbintang.com.Salah satu adegan di film Bumi Manusia. (Falcon Pictures)
Frederica sengaja tidak menjawab satu per satu kritik yang muncul di media sosial. Sebab pihaknya masih disibukkan dengan proses produksi.
"Setiap kami kali rilis pasti ada pro dan kontra. Sudah biasa ya, dinikmati aja," kata dia, sambil tersenyum.
Baca: Perankan Minke, Iqbaal Ramadhan Siap Tanggalkan Karakter Dilan
Dijelaskan Frederica, proses syuting film Bumi Manusia sudah rampung. Pengambilan gambar memakan waktu sekitar 50 hari di wilayah Jogjakarta dan Semarang.
TABLOIDBINTANG.COM