Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Benedict Cumberbatch, aktor asal Inggris, mengungkap pengalaman traumatis yang dialaminya saat menjalani syuting serial BBC To the Ends of the Earth pada 2004 di Afrika Selatan. Dalam wawancara terbaru dengan Variety yang rilis pada Rabu, 22 Januari 2025, bintang serial Sherlock ini menceritakan insiden penculikan bersenjata yang nyaris merenggut nyawanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Pemeran Doctor Strange Diteror Tak Bisa Apa-apa, Ini Filmografi Benedict Cumberbatch
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Insiden bermula ketika Cumberbatch, bersama dua rekannya, termasuk aktris Denise Black dalam perjalanan pulang setelah menyelam. Mobil mereka sempat menepi, lalu enam laki-laki bersenjata datang untuk merampok dan menculik mereka. “Pengalaman hampir mati itu membuat saya semakin berani,” kata aktor kelahiran 1976 itu.
Benedict Cumberbatch Diculik dengan Ancaman Eksekusi
Para penculik bersenjata itu membawa Cumberbatch dan kawan-kawannya berkeliling selama berjam-jam sebelum menurunkan mereka di sebuah tempat terpencil. Mereka diikat, dipaksa duduk, dan diancam akan dieksekusi. Dalam ketegangan itu, Cumberbatch sempat berpikir akan disiksa atau dibunuh.
Namun, alih-alih menghabisi mereka, para penculik memutuskan melepaskan mereka tanpa alasan yang jelas. “Itu memberikan saya kesadaran tentang waktu, meskipun bukan dengan cara yang baik,” kata Cumberbatch tentang bagaimana peristiwa itu mengubah dirinya.
Pandangan Hidup Setelah Insiden Penculikan
Bagi Cumberbatch, yang saat itu masih berusia akhir 20-an, pengalaman mengerikan itu membuatnya menjadi seorang pencandu adrenalin. Ia mengaku menjadi lebih impulsif setelah kejadian itu. “Saya mulai mengambil risiko besar, seperti melompat dari pesawat. Itu semacam pelarian,” ucapnya.
Namun, sepuluh tahun kemudian, semuanya berubah setelah ia menikah dengan sutradara teater Sophie Hunter pada 2015 dan memiliki tiga anak: Christopher, Hal, dan Finn. “Begitu punya anak, waktu terasa berjalan begitu cepat. Saya sadar, prioritas hidup berubah. Sekarang, saya lebih menghargai hidup dan memikirkan apa yang saya tinggalkan untuk mereka,” ungkapnya, dilansir dari New York Post.
Pemeran Dr. Stephen Strange di film produksi Marvel, Doctor Strange ini tidak pernah melupakan pengalaman itu. Meskipun sudah lebih dari dua dekade berlalu, trauma yang ditinggalkan tetap membekas. Dalam wawancara dengan The Hollywood Reporter pada 2013, ia mengingat bagaimana ketakutannya saat dihadapkan dengan ancaman kematian. “Saya benar-benar ketakutan. Saat mereka memaksa kami keluar dari mobil dan melempar kami ke tanah, saya pikir kami akan dibunuh,” ungkap bintang Marvel itu. Namun, ia juga menyadari bahwa pengalaman tersebut telah memberikan lebih banyak perspektif dalam hidupnya.
VARIETY | NEW YORK POST | THE HOLLYWOOD REPORTER