Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Selena Gomez Kritik Operasi Imigrasi Trump: Unggah Video Menangis hingga Ditantang Deportasi

Selena Gomez bereaksi atas operasi imigrasi Trump. Reaksinya banyak dikecam, bahkan ditantang akan dideportasi oleh politisi Partai Republik.

29 Januari 2025 | 18.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Selena Gomez/Foto: Instagram/Selena Gomez

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi dan aktris Selena Gomez menuai perhatian setelah mengunggah video dirinya menangis sebagai respons atas operasi penegakan imigrasi yang digelar pemerintahan Donald Trump. Operasi tersebut telah menangkap lebih dari 1.000 orang di seluruh Amerika Serikat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari The New York Times, video yang diunggah ke Instagram Story-nya pada Senin, 27 Januari 2025, penyanyi berdarah Meksiko-Amerika itu terisak sambil berkata, “Semua orang-orangku diserang.” Ia juga berkata, “Aku berharap bisa melakukan sesuatu, tapi aku tidak bisa. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku akan mencoba segalanya, aku janji.” Gomez juga menulis “Maafkan aku,” di samping emoji bendera Meksiko di pojok bawah videonya. Tak lama setelah itu, bintang film Emilia Perez itu menghapus video tersebut.

Unggahan Selena Gomez Tuai Kecaman ICE

Video yang diunggah Gomez langsung memicu reaksi dari Tom Homan, mantan Direktur Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) yang dijuluki ‘border czar’ atau ‘penguasa perbatasan’ di era Trump. Dalam wawancara di Fox News yang rilis pada Selasa, 28 Januari, Homan mempertanyakan mengapa Gomez tidak menangis untuk korban fentanil—obat opioid sintetis yang mematikan—yang masuk ke AS melalui perbatasan selatan.

"Saya telah bertemu dengan ratusan orang tua yang terpisah dari anak-anak mereka karena mereka menguburkan anak-anak itu, dibunuh oleh imigran ilegal," kata Homan. Ia juga mempertanyakan mengapa pelantun ‘Who Says’ itu tidak menangis untuk anak-anak yang diselundupkan secara ilegal ke AS hanya untuk dibunuh atau diperdagangkan secara seksual.

"Kami akan melakukan tugas ini dan menegakkan hukum negara ini. Jika mereka tidak suka, pergilah ke Kongres dan ubah hukumnya. Kami akan melakukan operasi ini tanpa permintaan maaf," ungkap Homan menegaskan.

Selena Ditantang Deportasi oleh Politisi Partai Republik

Kontroversi ini semakin ramai ketika Sam Parker, politisi Partai Republik dari Utah, menyerukan agar Gomez dideportasi. Pada Selasa, 28 Januari, Parker, yang pernah mencalonkan diri sebagai senator pada 2018, menulis di X, “Deportasi Selena Gomez,” sambil mengunggah ulang video Selena.

Selena lalu merespons di Instagram Story-nya. Dengan unggahan berlatar hitam, ia menulis, "Oh, Tuan Parker, Tuan Parker. Terima kasih untuk tawa dan ancamannya." Adapun unggahan Gomez muncul sehari setelah 956 orang ditangkap dalam operasi imigrasi nasional—yang terbesar sejak Trump menjabat pada 20 Januari 2017. 

Menurut laporan BBC, operasi tersebut melibatkan penangkapan 956 orang pada Ahad, 286 orang pada Sabtu, dan 593 orang pada Jumat. Sebelumnya, mantan Presiden Joe Biden juga telah melakukan 1,5 juta deportasi selama empat tahun pertama pemerintahannya. 

Operasi imigrasi yang diluncurkan itu melibatkan berbagai lembaga, termasuk ICE dan Departemen Kehakiman, dengan target ancaman keamanan publik dan nasional. Selain Chicago, operasi juga dilaporkan terjadi di California, Texas, Georgia, Colorado, Puerto Rico, dan Kepulauan Virgin AS. 

THE NEW YORK POST | FOX NEWS | X | BBC

Adinda Jasmine

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Lulusan jurusan Hubungan Internasional President University ini juga aktif membangun NGO untuk mendorong pendidikan anak di Manokwari, Papua Barat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus