Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Banyuwangi - Pantai Bangsring berada Dusun Kemenduran di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Jaraknya 22 kilometer atau 45 menit perjalanan ke utara dari Kota Banyuwangi. Di sana terdapat taman laut berupa terumbu karang seluas lima hektare di sekitar Pulau Tabuhan yang berjarak 15 menit berperahu. Pulau ini menjadi salah satu destinasi wisata pantai favorit di sini. Pengunjungnya di akhir pekan bisa mencapai 1.000 orang seharinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah membeli karcis masuk sebesar Rp 5.000, pengunjung bisa berteduh di bawah pohon cemara yang rindang. Jika haus, belilah kelapa muda yang banyak dijajakan di sana. Di sekitar Bangsring juga terdapat Pulau Menjangan yang menjadi habitat rusa. Pulau ini juga menjadi tempat persembahyangan umat Hindu dari Bali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sore itu, Kamis 14 September 2023 sebanyak 61 orang pewarta dari Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, berada di sana bersama Ahad Rahedi, Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Region Jawa Timur Bali Nusa Tenggara.
"Kami hadir di sini untuk membantu memperbaiki ekosistem bawah laut yang rusak akibat pengeboman dan potasium," kata Ahad Rahedi.
Warga setempat, Mastalianto, atau panggilan sehari-harinya Lili, yang menangani konservasi dan kordinator wisata sedang memasang 15 papan transplantasi, masing-masing berisi sembilan titik karang yang bakal dilepas untuk menambah luas tumbuhnya terumbu karang.
Bangsring Underwater
Khoirul Umam yang berada di loket pintu masuk Pantai Bangsring, mengatakan bahwa mereka menginginkan kehadiran ikan hias Nemo semakin banyak. Menurutnya, perlu pelestarian terumbu karang agar warga setempat tidak lagi pergi jauh mencari ikan ke perairan di Papua. Karena itu, terhitung 2014, kawasan pantai dijadikan ekowisata berbasis terumbu karang Bangsring Underwater yang dilengkapi dengan rumah apung.
Bangsring Underwater memiliki sejumlah fasilitas wisata berbasis edukasi dan konservasi untuk pengunjung. Objek Bangsreng ini dilengkapi kegiatan edukasi dan konservasi sebagai kegiatan utamanya. Kelengkapan lainnya adalah Rumah Apung yang terbuat dari kayu berukuran 27 x 7 meter, yang berada di sekitar 20 meter dari pantai.
Ikon wisata Bangsring Underwater ini mempunyai dua fungsi. Pertama, tempat meeting point wisatawan yang hendak melakukan snorkeling dan diving. Kedua, Rumah Apung merupakan tempat keramba ikan yang digunakan sebagai tempat konservasi ikan hiu dan penyu, berbeda dengan fungsi keramba ikan pada umumnya yakni sebagai tempat budi daya ikan.
Wisatawan yang berkunjung ke keramba di Rumah Apung dapat menikmati petualangan berenang dengan hiu yang berada di keramba konservasi. Ikan hiu dan penyu tersebut didapatkan dari nelayan dalam kondisi buruk. Selanjutnya, ikan hiu dan penyu dirawat di keramba konservasi hingga sembuh, kemudian dilepaskan lagi ke alam bebas.
Wisatawan dapat menikmati panorama bawah laut, terumbu karang, serta biota laut di Bangsring Underwater dengan snorkeling maupun diving. Pihak pengelola menyediakan penyewaan alat snorkeling dan diving bagi wisatawan. Tarif snorkeling sebesar Rp 30.000 per orang, sedangkan diving sebesar Rp 500 ribu per orang. Bagi pemula, pihak pengelola juga menyediakan pemandu yang akan memberi arahan dan menunjukan spot terbaik untuk snorkeling dan diving.
Jika ingin menyeberang ke Pulau Tabuhan yang masuk area Banyuwangi dan Pulau Menjangan yang masuk Kawasan Taman Nasional Bali Barat, pengunjung bisa mendapatkan sejumlah perahu dan kapal yang siap membawa wisatawan ke kedua pulau tersebut. Tarif ke pulau Tabuhan Rp 500.000 pergi pulang, maksimal 10 orang. Sedangkan, tarif ke pulau Menjangan Rp 1 juta yang kapasitas muatnya juga sebanyak sepuluh orang.
SUPRIYANTHO KHAFID