Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Bus Besar akan Dilarang Lewat Hutan Mangunan, Bantul Kaji Penyediaan Shuttle Bus

Menurut Bupati Bantul Abdul Halim, sebenarnya jalanan menuju kawasan Hutan Mangunan sudah cukup lebar.

8 Februari 2022 | 15.59 WIB

Petugas gabungan mengevakuasi korban kecelakaan bus pariwisata di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Ahad, 6 Februari 2022. Dugaan sementara, pengemudi bus tidak menguasai medan dan tidak dapat mengendalikan bus sehingga menabrak tebing. ANTARA/Dewangga
Perbesar
Petugas gabungan mengevakuasi korban kecelakaan bus pariwisata di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Ahad, 6 Februari 2022. Dugaan sementara, pengemudi bus tidak menguasai medan dan tidak dapat mengendalikan bus sehingga menabrak tebing. ANTARA/Dewangga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengkaji sejumlah opsi moda yang lebih aman dan layak untuk mengangkut wisatawan yang hendak menuju kawasan Hutan Mangunan melalui jalur Imogiri-Dlingo. Kajian ini menyusul peristiwa kecelakaan naas yang menimpa bus besar pengangkut rombongan wisatawan asal Sukoharjo Jawa Tengah dan mengakibatkan 13 orang tewas pada Ahad, 6 Februari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Dari beberapa opsi yang kami bicarakan dengan stakeholder terkait, untuk keamanan lalu lintas di jalur itu salah satunya dengan penyediaan bus-bus lebih kecil atau shuttle bus bagi wisatawan yang hendak ke Mangunan," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di komplek Kantor Gubernur Kepatihan Yogyakarta, Selasa, 8 Februari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Halim mengatakan shuttle bus wisata ini tentunya harus terkontrol benar kondisi mesin dan komponennya sehingga mampu dengan kuat melintasi tanjakan dan turunan di kawasan itu dengan lebih aman. Dokumen seperti KIR juga musti terawasi ketat.

"Jadi misalnya kalau benar dengan shuttle bus ini, mungkin nanti bus bus besar wisatawan itu transit di Imogiri (bawah) lalu naiknya ke Mangunan pakai shuttle, namun ini semua masih kami bicarakan sebagai salah satu opsi," kata Halim.

Menurut Halim, sebenarnya jalanan menuju kawasan Hutan Mangunan sudah cukup lebar. Selama ini, kendaraan-kendaraan yang performa mesinnya bagus saat melintas juga tak masalah.

"Tanjakan dan turunannya itu juga sebenarnya tidak terlalu curam, sudah terukur. Hanya memang bagi mobil khususnya bis yang bermuatan banyak dan mesinnya itu tidak prima potensial menghadapi masalah," kata Halim.

Dari peristiwa kecelakaan maut itu, Halim mengatakan masih berkoordinasi dengan pihak kepolisian soal rencana pelarangan kendaraan atau bus besar dengan kapasitas penumpang banyak melintasi jalur menuju Hutan Mangunan. "Sebab dari pengalaman selama ini yang mengalami masalah itu selalu bus besar, bus kecil dan kendaraan lain tidak pernah ada masalah. Bus besar pun juga baru dua kali kejadian (yang fatal), yakni tahun 2017 dan 2022," kata dia.

Halim mengacu temuan kepolosian bahwa bus yang mengalami kecelakaan itu memang mengalami masalah pada mesin dan fungsi pengeremannya. "Dengan kepolisian kami sekarang berfokus mengatur lalu lintas di jalur itu karena kawasan Hutan Mangunan ini merupakan objek wisata yang potensial di Kabupaten Bantul, yang dapat menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakat," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo mengatakan sebelum mengambil kebijakan baru atas peristiwa kecelakaan di jalur wisata Hutan Mangunan itu, pihaknya masih menunggu tuntasnya investigasi kepolisian. "Kalau dari pandangan kami, semua harus bijaksana sebelum memutuskan, dengan menunggu dulu investigasi kepolisian juga KNKT (Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi) yang kemarin ikut menyelidiki," kata dia.

Sebab, jika tergesa mengambil keputusan, akan berdampak besar bagi masyarakat terutama yang menggantungkan hidup dari sektor wisata Hutan Mangunan. "Bagaimana caranya sekarang memikirkan kawasan wisata di situ tetap ramai, tapi keselamatan wisatawan juga jadi priorotas," kata Singgih.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Ninis Chairunnisa

Ninis Chairunnisa

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Âİ 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus