Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung menambah 12 unit kendaraan Bus Bandung Tour on Bus atau Bandros untuk melayani wisatawan berkeliling ke sejumlah tempat bersejarah dan area wisata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bus-bus itu pun dijadikan spot foto Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Salah satu unggahan di Instagram memperkenalkan belasan bus wisata Bandros, yang disebutnya berwarna permen. "Silakan nikmati wisata Kota Bandung dengan kendaraan unik bertema art deco ini. Selamat bergembira dan berbahagia. Hatur nuhun," ucapnya dalam keterangan foto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan bus Bandros sebelumnya hanya tersedia enam unit. Bandros terbaru ini dibeli dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung dengan biaya Rp 12,4 miliar. Menurut dia, penambahan 12 unit bus untuk memenuhi permintaan wisatawan, yang jumlahnya meningkat setiap hari.
Bandros yang dicat warna-warni itu akan melayani transportasi melalui lima rute wisata ke berbagai penjuru Kota Bandung. Tiap warna Bandros memiliki rute masing-masing.
Bandros berwarna biru akan berkeliling dari Alun-alun Bandung, Cibaduyut, Taman Leuwi Panjang, Museum Sri Baduga, Alun-alun Regol, dan kawasan Buah Batu. Sedangkan Bandros Kuning akan melewati rute Lapangan Gasibu, Taman Cibeunying, Taman Superhero, Taman Foto, Gedung Merdeka, Alun-alun Bandung, dan Braga.
Adapun Bandros Ungu akan melalui jalan-jalan di rute Gasibu, Taman Cikapayang, Alun-alun Ujungberung, Museum Geologi, dan Pusdai. Kemudian rute Bandros Hijau akan membawa wisatawan melewati Chinatown, Pasir Kaliki, Alun-alun Cicendo, Karang Setra, Universitas Pendidikan Indonesia, dan GOR Padjadjaran.
Adapun Bandros Merah Muda akan melewati Gasibu, Taman Pasupati (Taman Jomblo), Teras Cikapayang, Teras Cihampelas, hingga Taman Budaya.
"Kalau Bandros yang hitam itu khusus untuk tamu VIP yang datang ke Kota Bandung. Jadi untuk tamu-tamu pemerintah kota bisa pakai yang itu," kata Emil pada Jumat, 19 Januari 2018.
Pengelolaan 12 Bandros saat ini masih dipegang Dinas Perhubungan secara swakelola. Ke depan, Dishub akan melakukan lelang untuk menentukan pengelola Bandros sehingga bisa dimanfaatkan secara lebih profesional.
Kepala Dinas Perhubungan Didi Ruswandi menuturkan Bandros ini dijadwalkan akan beroperasi pada Februari 2018. Pihaknya masih memproses kajian tarif agar tidak mengganggu angkutan kota dan Bandros sebelumnya.
Dishub akan menetapkan dua jenis tarif, yakni tarif sekali jalan dan paket seharian (one day pass). Tarif sekali jalan akan berkisar Rp 10-15 ribu, sementara paket seharian akan dikenakan tarif sekitar Rp 25-50 ribu.
"Saat ini kami akan uji rute dulu. Kemungkinan Februari (Bandros) baru kita bisa jalan," ujar Didi.
ANTARA